Stok CPO Menumpuk, Pengusaha Minta Pungutan Ekspor Diturunkan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Stok minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) menumpuk lantaran ekspor sedang seret.

Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) melihat saat ini ekspor minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil( CPO) sedang berkurang lantaran permintaan dari luar negeri turun.

Akibatnya, stok CPO di dalam negeri kini tengah menumpuk. Tercatat jumlah CPO yang menumpuk sebanyak 6,17 juta ton dari seluruh di Indonesia. CPO tersebut merupakan pasokan yang siap ekspor dari November 2022 sampai Januari 2023.


Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Eddy Martono mengakui memang benar saat ini permintaan ekspor minyak sawit memang sedang menurun.

“Ekspor CPO memang sedang menurun karena memang kondisi pasar yang melemah akibat kondisi ekonomi global yang kurang baik sehingga permintaan ekspor juga melemah,” kata Eddy kepada Kontan.co.id, Kamis (9/2).

Baca Juga: BPKP akan Kawal Pemenuhan DMO Minyak Goreng

Namun, produksi minyak nabati non sawit seperti minyak kedelai masih bagus. Hal ini karena adanya dampak pada harga minyak nabati dunia termasuk sawit.

Menurutnya, untuk bisa meningkatkan ekspor disaat kondisi pasar melemah, pemerintah diharapkan dapat memberikan insentif dengan sementara menurunkan pungutan ekspor (PE) dan bea keluar (BK).

“Seperti tahun lalu PE nol, namun untuk sekarang mungkin tidak harus nol,” ujarnya.

Sementara untuk mendorong permintaan CPO dalam negeri, melalui program biodiesel B35 mulai awal Februari 2023 ini juga diharapkan bisa menambah penyerapan CPO di dalam negeri.

Baca Juga: Sampoerna Agro (SGRO) Masih Fokus Menjual CPO di Pasar Domestik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat