Stok gula pasir tinggal 386.065 ton, ini penyebab harga terus menanjak



KONTAN.CO.ID - Pemerintah mengklaim saat ini stok gula di pasaran masih cukup meskipun sudah ada rekomendasi impor tambahan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan menjelang Ramadan dan Lebaran mendatang.

Direktur Jenderal Perkebunan  Kementerian Pertanian Kasdi Subagyono Kamis (5/3) menyatakan, stok gula untuk konsumsi masyarakat di akhir Februari 2020 mencapai 386.065 ton.

Baca Juga: Petani tebu tolak rencana impor gula


Berdasarkan catatan KONTAN, perkiraan kebutuhan untuk gula konsumsi di dalam negeri tahun ini sekitar 2,7 juta sampai 2,8 juta ton. Sedangkan kebutuhan gula untuk industri diperkirakan sebanyak 3,1 juta ton hingga 3,2 juta ton. Perkiraan produksi gula di dalam negeri tahun lalu sekitar 2.2 juta ton dan di prediksi tahun ini tak akan banyak mengalami perubahan.

Baca Juga: Edan, harga gula eceran di tingkat konsumen sudah naik 15% dari harga patokan

Awal Februari 2020 lalu pemerintah sudah mengeluarkan rekomendasi impor sebanyak 1,1 juta ton kepada beberapa importir di dalam negeri. Hanya saja hingga kini belum ada laporan berapa besar realisasi impor dari rekomendasi tersebut.

Baca Juga: Begini cara instan meredam kenaikan harga gula yang melambung di atas acuan

"Adapun sisa Surat Pengajuan Impor (SPI) tahun 2019 mencapai 162.000 ton. Dengan belum masuknya musim panen tebu yang baru diprediksi bulan Mei atau Juni 2020 nanti, tren harga gula yang tinggi di pasaran bisa berlanjut.

Editor: Syamsul Azhar