JAKARTA. Jumlah stok ikan lestari atau maximum sustainable yield (MSY) Indonesia terus menunjukkan peningkatan. Berdasarkan pengkajian stock assessment dari Komnas Kajiskan, MSY Indonesia pada tahun 2016 tercatat 9,93 juta ton, atau naik 36,02%% dibandingkan tahun 2015 sebanyak 7,3 juta ton. Bahkan, pada tahun ini MSY Indonesia diperhitungkan dapat meningkat lebih tinggi lagi yakni mencapai 12,541 juta ton. Kebijakan di sektor perikanan yang mengutamakan keberlangsungan atau sustainability dalam penangkapan ikan menjadi faktor peningkatan MSY Indonesia tersebut. “Angka ini merupakan salah satu dampak kebijakan pemerintah saat ini yang telah mengusir ribuan kapal asing dan melarang kapal eks-asing untuk melaut,” kata Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Sjarief Widjaja, kemarin. Sekadar catatan, Komnas Kajiskan adalah komisi yang diamanahkan Undang-undang dan dibentuk melalui Peraturan Menteri (Permen). Anggotanya terdiri dari profesional akademisi dan ilmuwan dari lembaga penelitian, perguruan tinggi, maupun kementerian. “Kami sebagai lembaga berusaha secara objektif mengevaluasi kebijakan-kebijakan pemerintah. Harapannya, dari waktu ke waktu itu kondisi sumber daya kita semakin sehat. Kita mengkaji apakah dengan adanya suatu kebijakan memang terjadi recovery apa tidak, atau mungkin sebaliknya, kebijakan yang diambil malah merugikan,” terang Ketua Komnas Kajiskan Indra Jaya. Indra turut memastikan, tak ada kebohongan atau pun manipulasi dari data yang dikeluarkan Komnas Kajiskan. Semua data yang diperoleh merupakan hasil pengkajian stock assessment melalui prosedur dan tahapan yang ilmiah. Menteri KKP Susi Pudjiastuti mengatakan, pemerintah terus mengupayakan perbaikan di dunia perikanan dan kelautan, baik di bidang perikanan tangkap, budidaya, penelitian, pengelolaan, peningkatan daya saing, maupun pengawasan. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan terus melakukan pengkajian isu-isu untuk pengumpulan data yang diperlukan. Hal ini, sesuai dengan visi KKP untuk menjamin perikanan dan kelautan yang berkelanjutan. Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan KKP M. Zulficar Mochtar menambahkan, Stock assessment ini adalah satu model untuk pengolahan berbasis wilayah yaitu stok dari fisheries. Banyak pendekatan yang diterapkan untuk melakukan stock assessment ini. Dalam inputnya, dilakukan survei menggunakan kapal riset, kemudian ada observer juga yang kita bekerja bersama-sama kemudian ada pencacahan data di pas pendaratan ikan. Selain itu, penilaian juga menggunakan data satelit dan data hydro acoustic. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Stok ikan lestari RI 2017 diprediksi 12,5 juta ton
JAKARTA. Jumlah stok ikan lestari atau maximum sustainable yield (MSY) Indonesia terus menunjukkan peningkatan. Berdasarkan pengkajian stock assessment dari Komnas Kajiskan, MSY Indonesia pada tahun 2016 tercatat 9,93 juta ton, atau naik 36,02%% dibandingkan tahun 2015 sebanyak 7,3 juta ton. Bahkan, pada tahun ini MSY Indonesia diperhitungkan dapat meningkat lebih tinggi lagi yakni mencapai 12,541 juta ton. Kebijakan di sektor perikanan yang mengutamakan keberlangsungan atau sustainability dalam penangkapan ikan menjadi faktor peningkatan MSY Indonesia tersebut. “Angka ini merupakan salah satu dampak kebijakan pemerintah saat ini yang telah mengusir ribuan kapal asing dan melarang kapal eks-asing untuk melaut,” kata Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Sjarief Widjaja, kemarin. Sekadar catatan, Komnas Kajiskan adalah komisi yang diamanahkan Undang-undang dan dibentuk melalui Peraturan Menteri (Permen). Anggotanya terdiri dari profesional akademisi dan ilmuwan dari lembaga penelitian, perguruan tinggi, maupun kementerian. “Kami sebagai lembaga berusaha secara objektif mengevaluasi kebijakan-kebijakan pemerintah. Harapannya, dari waktu ke waktu itu kondisi sumber daya kita semakin sehat. Kita mengkaji apakah dengan adanya suatu kebijakan memang terjadi recovery apa tidak, atau mungkin sebaliknya, kebijakan yang diambil malah merugikan,” terang Ketua Komnas Kajiskan Indra Jaya. Indra turut memastikan, tak ada kebohongan atau pun manipulasi dari data yang dikeluarkan Komnas Kajiskan. Semua data yang diperoleh merupakan hasil pengkajian stock assessment melalui prosedur dan tahapan yang ilmiah. Menteri KKP Susi Pudjiastuti mengatakan, pemerintah terus mengupayakan perbaikan di dunia perikanan dan kelautan, baik di bidang perikanan tangkap, budidaya, penelitian, pengelolaan, peningkatan daya saing, maupun pengawasan. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan terus melakukan pengkajian isu-isu untuk pengumpulan data yang diperlukan. Hal ini, sesuai dengan visi KKP untuk menjamin perikanan dan kelautan yang berkelanjutan. Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan KKP M. Zulficar Mochtar menambahkan, Stock assessment ini adalah satu model untuk pengolahan berbasis wilayah yaitu stok dari fisheries. Banyak pendekatan yang diterapkan untuk melakukan stock assessment ini. Dalam inputnya, dilakukan survei menggunakan kapal riset, kemudian ada observer juga yang kita bekerja bersama-sama kemudian ada pencacahan data di pas pendaratan ikan. Selain itu, penilaian juga menggunakan data satelit dan data hydro acoustic. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News