KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penugasan impor jagung yang diberikan ke Perum Bulog dinilai Kementerian Pertanian (Kemtan) sebagai upaya pengadaan jagung bagi peternak telur mandiri di tengah masalah distribusi jagung yang tidak merata. Kemtan menyebutkan, stok jagung sebenarnya ada, namun tersebar di luar Jawa, sehingga peternak mandiri maupun industri kewalahan akibat biaya distribusi antar pulau yang mahal. "Ada sebaran yang tidak merata antara produksi jagung dan lokasi pabrik,' kata Sekretaris Jenderal Kemtan Syukur Iwantoro, Sabtu (3/11). Berdasarkan data Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kemtan, tahun ini produksi jagung diperkirakan mencapai 30 juta ton pipilan kering (PK). Kemudian, ketersediaan produksi jagung hingga bulan November sebesar 1,51 juta ton, dengan luas panen 282.381 hektare.
Stok jagung masih ada namun distribusi tidak merata
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penugasan impor jagung yang diberikan ke Perum Bulog dinilai Kementerian Pertanian (Kemtan) sebagai upaya pengadaan jagung bagi peternak telur mandiri di tengah masalah distribusi jagung yang tidak merata. Kemtan menyebutkan, stok jagung sebenarnya ada, namun tersebar di luar Jawa, sehingga peternak mandiri maupun industri kewalahan akibat biaya distribusi antar pulau yang mahal. "Ada sebaran yang tidak merata antara produksi jagung dan lokasi pabrik,' kata Sekretaris Jenderal Kemtan Syukur Iwantoro, Sabtu (3/11). Berdasarkan data Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kemtan, tahun ini produksi jagung diperkirakan mencapai 30 juta ton pipilan kering (PK). Kemudian, ketersediaan produksi jagung hingga bulan November sebesar 1,51 juta ton, dengan luas panen 282.381 hektare.