Stok Malaysia melimpah, CPO mengalami koreksi terpanjang dalam dua tahun



KUALA LUMPUR. Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) tumbang, dan memperpanjang koreksinya untuk hari keenam. Ini merupakan penurunan terpanjangnya dalam dua tahun terakhir.Koreksi CPO terjadi setelah Malaysia melaporkan stok minyak nabatinya naik ke level tertinggi dalam enam 16 bulan terakhir, karena adanya peningkatan produksi. Pada 10 Juni, Dewan minyak sawit Malaysia menyebut, cadangan CPO Malaysia naik 14,8% menjadi 1,92 juta ton per Mei, dari bulan sebelumnya. Ini level tertingginya sejak Januari tahun lalu. Sementara, produksi selama Mei tumbuh 13,7% dibanding April, yaitu menjadi 1,74 juta ton. Kontrak CPO untuk pengiriman Agustus di Malaysia Derivatives Exchange (MDE) sempat tumbang hingga 1,2% ke RM 3.199 atau setara US$ 1.052 per metrik ton, sebelum bergerak ke RM 3.216 per metrik ton, pada pukul 12.06 di Kuala Lumpur. Sejauh ini, harga minyak sawit pun tercatat sudah anjlok 19% dari level tertinggi dalam 35 bulan yang tersentuh pada 10 Februari lalu, di RM 3.967 per metrik ton. Hal ini terjadi karena proyeksi naiknya suplai dari Indonesia dan Malaysia seiring membaiknya cuaca.

UOB-Kay Hian Holdings Ltd. menyatakan, kontrak berjangka mungkin diperdagangkan downside karena tingginya stok. "Tingkat cadangan sepertinya akan turun pada Juni dan Agustus, karena permintaan domestik dan ekspektasi naiknya ekspor untuk memenuhi permintaan festival di kuartal ketiga," tulis UOB, dalam laporannya, hari ini.Sementara, HwangDBS Vickers Research Sdn. menaikkan proyeksi produksi Malaysia sebesar 7% menjadi 18,85 juta ton untuk tahun ini, dan menjadi 19,94 juta ton pada 2012.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dupla Kartini