JAKARTA. Dalam tiga hari berturut-turut, harga tembaga tergelincir. Biang keroknya, stok tembaga di London Metal Exchange melonjak. Pasar juga mengantisipasi data HSBC manufaktur China serta pidato Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) alias The Fed terkait kenaikan suku bunga. Mengutip Bloomberg, Selasa (24/2), pukul 10.01 waktu Hong Kong, harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange turun 0,5% ke US$ 5.642 per metrik ton dibandingkan penutupan hari sebelumnya. Sepekan terakhir, harga tembaga juga merosot tipis 0,1%. Ibrahim, Direktur PT Equilibrium Komoditi Berjangka, mengatakan, fokus pasar terpusat ke China dan Amerika Serikat (AS). Rapat yang diadakan Bank Sentral AS pada Selasa (24/2) dan Rabu (25/2) waktu setempat, diprediksi bakal menjelaskan kenaikan suku bunga tetap akan dilaksanakan. Pasar menanti kepastian waktu pelaksanaannya. “Pelaku pasar mengambil posisi antisipasi dan memilih USD,” kata Ibrahim.
Stok melesat, harga tembaga terpeleset
JAKARTA. Dalam tiga hari berturut-turut, harga tembaga tergelincir. Biang keroknya, stok tembaga di London Metal Exchange melonjak. Pasar juga mengantisipasi data HSBC manufaktur China serta pidato Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) alias The Fed terkait kenaikan suku bunga. Mengutip Bloomberg, Selasa (24/2), pukul 10.01 waktu Hong Kong, harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange turun 0,5% ke US$ 5.642 per metrik ton dibandingkan penutupan hari sebelumnya. Sepekan terakhir, harga tembaga juga merosot tipis 0,1%. Ibrahim, Direktur PT Equilibrium Komoditi Berjangka, mengatakan, fokus pasar terpusat ke China dan Amerika Serikat (AS). Rapat yang diadakan Bank Sentral AS pada Selasa (24/2) dan Rabu (25/2) waktu setempat, diprediksi bakal menjelaskan kenaikan suku bunga tetap akan dilaksanakan. Pasar menanti kepastian waktu pelaksanaannya. “Pelaku pasar mengambil posisi antisipasi dan memilih USD,” kata Ibrahim.