JAKARTA. Kebutuhan gula secara nasional baik untuk konsumsi langsung maupun industri pada tahun depan diprediksi tidak akan banyak berubah dibandingkan dengan tahun ini. Kementerian Perdagangan (Kemendag) menghitung kebutuhan gula nasional tahun 2015 sebanyak 5,7 juta ton-5,8 juta ton. Bayu Krisnamurthi Wakil Menteri Perdagangan mengatakan, dengan kondisi tersebut maka rekomendasi impor gula utamanya untuk industri rafinasi secara volume harus dikurangi. "Kalau tidak stoknya (gula) akan terus bertambah," kata Bayu, akhir pekan ini. Kebutuhan gula dengan kualitas premium setiap tahunnya mencapai kurang lebih 3,7 juta ton atau 65% dari total permintaan dula dalam negeri. Permintaan tersebut berasal dari kebutuhan rumah tangga, rumah tangga khusus serta industri kecil.
Stok membludak, volume impor gula mesti dikurangi
JAKARTA. Kebutuhan gula secara nasional baik untuk konsumsi langsung maupun industri pada tahun depan diprediksi tidak akan banyak berubah dibandingkan dengan tahun ini. Kementerian Perdagangan (Kemendag) menghitung kebutuhan gula nasional tahun 2015 sebanyak 5,7 juta ton-5,8 juta ton. Bayu Krisnamurthi Wakil Menteri Perdagangan mengatakan, dengan kondisi tersebut maka rekomendasi impor gula utamanya untuk industri rafinasi secara volume harus dikurangi. "Kalau tidak stoknya (gula) akan terus bertambah," kata Bayu, akhir pekan ini. Kebutuhan gula dengan kualitas premium setiap tahunnya mencapai kurang lebih 3,7 juta ton atau 65% dari total permintaan dula dalam negeri. Permintaan tersebut berasal dari kebutuhan rumah tangga, rumah tangga khusus serta industri kecil.