JAKARTA. Dalam beberapa bulan terakhir, stok minyak sawit mentah atawa crude palm oil (CPO) terus turun. Hal itu disebabkan rendahnya produksi CPO sebagai dampak El Nino tahun 2015. Penurunan produksi ini menyebabkan harga CPO global ikut merangkak naik. Sayangnya, ekspor CPO juga ikut turun. Pada bulan September, harga CPO tercatat bergerak di kisaran US$ 740 per metrik ton hingga US$ 795 per metrik ton. Sementara pada bulan Oktober, harganya sedikit terkoreksi di kisaran US$ 690–US$ 755 per metrik ton. Harga CPO yang tinggi pada September membuat permintaan CPO global ikut turun. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mencatat ekspor CPO dan turunnya termasuk biodiesel dan oleochemical pada September menurun sebesar 15,5% dibandingkan ekspor pada Agustus 2016. Bila pada bulan Agustus ekspor mencapai 2,23 juta ton, pada bulan September, ekspor anjlok menjadi 1,89 juta ton.
Stok menipis, ekspor CPO anjlok
JAKARTA. Dalam beberapa bulan terakhir, stok minyak sawit mentah atawa crude palm oil (CPO) terus turun. Hal itu disebabkan rendahnya produksi CPO sebagai dampak El Nino tahun 2015. Penurunan produksi ini menyebabkan harga CPO global ikut merangkak naik. Sayangnya, ekspor CPO juga ikut turun. Pada bulan September, harga CPO tercatat bergerak di kisaran US$ 740 per metrik ton hingga US$ 795 per metrik ton. Sementara pada bulan Oktober, harganya sedikit terkoreksi di kisaran US$ 690–US$ 755 per metrik ton. Harga CPO yang tinggi pada September membuat permintaan CPO global ikut turun. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mencatat ekspor CPO dan turunnya termasuk biodiesel dan oleochemical pada September menurun sebesar 15,5% dibandingkan ekspor pada Agustus 2016. Bila pada bulan Agustus ekspor mencapai 2,23 juta ton, pada bulan September, ekspor anjlok menjadi 1,89 juta ton.