JAKARTA. Ekspor kopi dari wilayah Sumatera bagian selatan turun 40% di bulan Maret 2013 dibanding bulan sebelumnya. Penurunan kinerja ekspor kopi tersebut terjadi karena menipisnya stok kopi di wilayah tersebut. Ekspor kopi yang berasal dari wilayah Lampung, Bengkulu dan Sumatera Selatan itu tercatat turun menjadi 14.337 metrik ton, dari realisasi bulan Februari 2013 sebesar 23.912 ton. Namun, kinerja ekspor kopi Maret 2013 lebih tinggi dari ekspor kopi Maret 2012 sebesar 5.070 ton. Demikian informasi yang diperoleh Bloomberg dari kantor perdagangan dan industri Lampung dalam sebuah pernyataan hari ini, Senin (1/4). "Eksportir besar masih memiliki stok, tapi itu sangat terbatas," jelas Mochtar Luthfie, kepala penelitian dan pengembangan Asosiasi Eksportir Kopi (AEKI) Lampung. Perlu diketahui, produksi kopi di tiga provinsi ini menguasai 75% penjualan kopi dari Indonesia. Kopi tersebut dikirim dari pelabuhan Panjang, Lampung.
Stok menipis, ekspor kopi Lampung turun
JAKARTA. Ekspor kopi dari wilayah Sumatera bagian selatan turun 40% di bulan Maret 2013 dibanding bulan sebelumnya. Penurunan kinerja ekspor kopi tersebut terjadi karena menipisnya stok kopi di wilayah tersebut. Ekspor kopi yang berasal dari wilayah Lampung, Bengkulu dan Sumatera Selatan itu tercatat turun menjadi 14.337 metrik ton, dari realisasi bulan Februari 2013 sebesar 23.912 ton. Namun, kinerja ekspor kopi Maret 2013 lebih tinggi dari ekspor kopi Maret 2012 sebesar 5.070 ton. Demikian informasi yang diperoleh Bloomberg dari kantor perdagangan dan industri Lampung dalam sebuah pernyataan hari ini, Senin (1/4). "Eksportir besar masih memiliki stok, tapi itu sangat terbatas," jelas Mochtar Luthfie, kepala penelitian dan pengembangan Asosiasi Eksportir Kopi (AEKI) Lampung. Perlu diketahui, produksi kopi di tiga provinsi ini menguasai 75% penjualan kopi dari Indonesia. Kopi tersebut dikirim dari pelabuhan Panjang, Lampung.