JAKARTA. Pasokan garam di dalam negeri yang makin menipis membuat PT Garam meminta pemerintah segera membuka keran impor.Menurut Direktur Utama PT Garam Slamet Untung Irredenta, stok garam per 5 Februari di perusahaan plat merah ini tinggal tersisa 27.500 ton saja. "Stok garam di gudang kami menipis begitu pula stok garam di petani," katanya kepada KONTAN akhir pekan (11/2). PT Garam memang berencana membeli garam rakyat sebanyak 70.000 ton di tahun ini. Angka ini meningkat dari penyerapan tahun lalu yang sebesar 55.000 ton. Hingga saat ini, PT Garam masih kesulitan mendapatkan pasokan garam dari petani lantaran pasokan tersendat. Saat ini, menurut Slamet, adalah waktu yang tepat untuk mengimpor garam. Pasalnya, masa panen garam rakyat masih lama, yakni sekitar Juli - Agustus nanti.
Stok menipis, PT Garam ingin keran impor dibuka
JAKARTA. Pasokan garam di dalam negeri yang makin menipis membuat PT Garam meminta pemerintah segera membuka keran impor.Menurut Direktur Utama PT Garam Slamet Untung Irredenta, stok garam per 5 Februari di perusahaan plat merah ini tinggal tersisa 27.500 ton saja. "Stok garam di gudang kami menipis begitu pula stok garam di petani," katanya kepada KONTAN akhir pekan (11/2). PT Garam memang berencana membeli garam rakyat sebanyak 70.000 ton di tahun ini. Angka ini meningkat dari penyerapan tahun lalu yang sebesar 55.000 ton. Hingga saat ini, PT Garam masih kesulitan mendapatkan pasokan garam dari petani lantaran pasokan tersendat. Saat ini, menurut Slamet, adalah waktu yang tepat untuk mengimpor garam. Pasalnya, masa panen garam rakyat masih lama, yakni sekitar Juli - Agustus nanti.