SINGAPURA. Harga minyak mentah AS kembali pulih dan menyentuh level US$ 85 per barrel pada hari Rabu. Harga terangkat oleh penurunan stok minyak mentah mingguan yang tak terduga. Sedangkan London Brent naik hingga menyentuh titik US$ 102 dipicu oleh protes di Timur Tengah yang terus memanas.Trader tengah menanti laporan Administrasi Informasi Energi (EIA) yang akan mengonfirmasi laporan penurunan persediaan minyak mentah AS mingguan oleh American Petroleum Institute (API), Selasa (15/2).Stok minyak mentah AS turun 354.000 barel pekan lalu karena impor turun, kata API. Analis yang disurvei oleh Reuters sebelumnya memperkirakan stok minyak AS naik 2,2 juta barel. Minyak mentah AS untuk pengiriman Maret naik 40 sen menjadi US$ 84,72 per barel pada 07:25 GMT, setelah sempat melemah 49 sen di US$ 84,32 per barel.Minyak mentah Brent untuk pengiriman April naik 38 sen menjadi US$ 102,02 per barel. Harga telah mencapai puncak tertinggi selama 29 bulan terakhir di US$ 104,30, Senin (14/2).Analis Teknikal Reuters, Wang Tao mengubah target bullish minyak Brent pada US$ 105,80 per barel menjadi bearish di US$ 100,42.
Stok menurun, harga minyak AS kembali bangkit
SINGAPURA. Harga minyak mentah AS kembali pulih dan menyentuh level US$ 85 per barrel pada hari Rabu. Harga terangkat oleh penurunan stok minyak mentah mingguan yang tak terduga. Sedangkan London Brent naik hingga menyentuh titik US$ 102 dipicu oleh protes di Timur Tengah yang terus memanas.Trader tengah menanti laporan Administrasi Informasi Energi (EIA) yang akan mengonfirmasi laporan penurunan persediaan minyak mentah AS mingguan oleh American Petroleum Institute (API), Selasa (15/2).Stok minyak mentah AS turun 354.000 barel pekan lalu karena impor turun, kata API. Analis yang disurvei oleh Reuters sebelumnya memperkirakan stok minyak AS naik 2,2 juta barel. Minyak mentah AS untuk pengiriman Maret naik 40 sen menjadi US$ 84,72 per barel pada 07:25 GMT, setelah sempat melemah 49 sen di US$ 84,32 per barel.Minyak mentah Brent untuk pengiriman April naik 38 sen menjadi US$ 102,02 per barel. Harga telah mencapai puncak tertinggi selama 29 bulan terakhir di US$ 104,30, Senin (14/2).Analis Teknikal Reuters, Wang Tao mengubah target bullish minyak Brent pada US$ 105,80 per barel menjadi bearish di US$ 100,42.
