JAKARTA. Hingga pertengahan tahun 2017, produksi minyak kelapa sawit dalam negeri masih belum maksimal. Produksi yang masih rendah ini tidak sejalan dengan permintaan minyak sawit yang terus meningkat di pasar global. Akibatnya, stok minyak sawit Indonesia berada di bawah 1 juta ton. Namun penurunan stok ini diprediksi tak akan mempengaruhi subsidi biodiesel dan ketersediaan minyak goreng. Menurut catatan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) kenaikan ekspor CPO selama beberapa bulan pertama di awal tahun 2017 telah mengikis stok minyak sawit menjadi 888.000 ton lagi. Sebab kinerja ekspor minyak sawit selama kuartal pertama 2017 mencapai 10,7 juta ton. Ekspor ini mengalami kenaikan sebesar 26% dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar 8,7 juta ton saja. Menurut Direktur Eksekutif GAPKI Fadhil Hasan, pada bulan April 2017 ekspor minyak sawit Indonesia kembali mencatat kenaikan 6% menjadi 2,68 juta ton dibandingkan bulan Maret yang sebesar 2,53 juta ton.
Stok minyak sawit menipis tak pengaruhi biodiesel
JAKARTA. Hingga pertengahan tahun 2017, produksi minyak kelapa sawit dalam negeri masih belum maksimal. Produksi yang masih rendah ini tidak sejalan dengan permintaan minyak sawit yang terus meningkat di pasar global. Akibatnya, stok minyak sawit Indonesia berada di bawah 1 juta ton. Namun penurunan stok ini diprediksi tak akan mempengaruhi subsidi biodiesel dan ketersediaan minyak goreng. Menurut catatan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) kenaikan ekspor CPO selama beberapa bulan pertama di awal tahun 2017 telah mengikis stok minyak sawit menjadi 888.000 ton lagi. Sebab kinerja ekspor minyak sawit selama kuartal pertama 2017 mencapai 10,7 juta ton. Ekspor ini mengalami kenaikan sebesar 26% dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar 8,7 juta ton saja. Menurut Direktur Eksekutif GAPKI Fadhil Hasan, pada bulan April 2017 ekspor minyak sawit Indonesia kembali mencatat kenaikan 6% menjadi 2,68 juta ton dibandingkan bulan Maret yang sebesar 2,53 juta ton.