KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) melesat hari ini, Rabu (11/7) di level Rp 4.280 per lembar. Hal yang sama juga terjadi pada emiten nikel BUMN, PT Aneka Tambang Tbk. Walau tidak menembus rekor tertingginya, harga saham ANTM naik 4,3 poin menjadi Rp 845 per lembar. Kenaikan harga samah kedua perusahaan ini terjadi karena defisit pasar nikel sekitar 210 Kiloton pada 2018 dan 199 Kiloton pada 2019. Analis Komoditas Deutsche Bank, Janeman Latul memperkirakan, stok nikel di London Metal Exchange (LME) akan habis dalam kurun waktu dua tahun. Selain itu, Janeman mengatakan, permintaan terhadap nikel akan semakin marak dengan tingginya popularitas kendaraan listrik. Soalnya, baterai kendaraan listrik membutuhkan nikel berkualitas tinggi. "Sementara segmentasi nikel berkualitas tinggi semakin menipis," jelas Janeman.
Stok nikel menipis, harga saham INCO dan ANTM menebal
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) melesat hari ini, Rabu (11/7) di level Rp 4.280 per lembar. Hal yang sama juga terjadi pada emiten nikel BUMN, PT Aneka Tambang Tbk. Walau tidak menembus rekor tertingginya, harga saham ANTM naik 4,3 poin menjadi Rp 845 per lembar. Kenaikan harga samah kedua perusahaan ini terjadi karena defisit pasar nikel sekitar 210 Kiloton pada 2018 dan 199 Kiloton pada 2019. Analis Komoditas Deutsche Bank, Janeman Latul memperkirakan, stok nikel di London Metal Exchange (LME) akan habis dalam kurun waktu dua tahun. Selain itu, Janeman mengatakan, permintaan terhadap nikel akan semakin marak dengan tingginya popularitas kendaraan listrik. Soalnya, baterai kendaraan listrik membutuhkan nikel berkualitas tinggi. "Sementara segmentasi nikel berkualitas tinggi semakin menipis," jelas Janeman.