JAKARTA. Kondisi industri minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) domestik belum juga membaik. Hingga Januari lalu, stok produsen CPO masih tinggi, yakni berkisar 1,8 juta ton. Ini di atas rata-rata stok normal yang sebanyak 1,2 juta - 1,4 juta ton. Stok CPO menumpuk karena turunnya permintaan pasar domestik dan ekspor. Di pasar domestik, tingkat utilisasi industri terus menurun. Jika tahun 2007 utilisasi 54%, maka di 2008 utilisasi merosot menjadi 50%. “Jika produsen cenderung mengekspor CPO ketimbang menjual ke pasar domestik, utilisasi tahun ini pasti turun lagi," ujar Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) Sahat Sinaga, Kamis (19/2). Di pasar ekspor , penurunan permintaan terbesar berasal dari 18 negara Uni Eropa (UE). Tahun 2007, ekspor CPO dari Indonesia dan Malaysia ke UE mencapai 1,2 juta ton. Tahun lalu, jumlahnya merosot menjadi 800.000 ton. Belum lagi India dan Pakistan yang mengalihkan konsumsi minyak nabati dari CPO ke minyak matahari dan kedelai.
Stok Produksi CPO Masih Tinggi
JAKARTA. Kondisi industri minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) domestik belum juga membaik. Hingga Januari lalu, stok produsen CPO masih tinggi, yakni berkisar 1,8 juta ton. Ini di atas rata-rata stok normal yang sebanyak 1,2 juta - 1,4 juta ton. Stok CPO menumpuk karena turunnya permintaan pasar domestik dan ekspor. Di pasar domestik, tingkat utilisasi industri terus menurun. Jika tahun 2007 utilisasi 54%, maka di 2008 utilisasi merosot menjadi 50%. “Jika produsen cenderung mengekspor CPO ketimbang menjual ke pasar domestik, utilisasi tahun ini pasti turun lagi," ujar Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) Sahat Sinaga, Kamis (19/2). Di pasar ekspor , penurunan permintaan terbesar berasal dari 18 negara Uni Eropa (UE). Tahun 2007, ekspor CPO dari Indonesia dan Malaysia ke UE mencapai 1,2 juta ton. Tahun lalu, jumlahnya merosot menjadi 800.000 ton. Belum lagi India dan Pakistan yang mengalihkan konsumsi minyak nabati dari CPO ke minyak matahari dan kedelai.