KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masyarakat lanjut usia (lansia) tetap menjadi prioritas untuk mendapatkan vaksin virus corona (Covid-19) mengingat stok vaksin Covid-19 yang tersedia pada bulan April ini terbatas. Sementara, orang lansia dinilai yang memiliki risiko terbesar bila terpapar Covid-19. "Dengan adanya keterbatasan vaksin di bulan April ini, kita arahkan agar disuntikan terutama untuk para lansia," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat konferensi pers di Kantor Presiden, Senin (5/4). Budi menerangkan, kemungkinan besar lansia yang terpapar Covid-19 menjadi parah. Meski dari seluruh kasus positif hanya ada 10% lansia, tetapi lansia mendominasi sebesar 50% pasien Covid-19 meninggal.
Baca Juga: Tahun ini, salat tarawih dan Idul Fitri boleh berjemaah di masjid Selain lansia, bila terdapat sisa vaksin, Budi bilang, akan dilakukan vaksinasi bagi guru. Hal itu dilakukan untuk mencapai target pelaksanaan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka pada Juli mendatang. Budi menyampaikan, Indonesia memiliki 20 juta dosis vaksin untuk kebutuhan Maret dan April. Padahal sebelumnya ditargetkan terdapat 30 juta dosis vaksin untuk periode tersebut. "Makanya laju vaksinasinya agak kita atur kembali, sehingga kenaikannya tidak secepat sebelumnya, karena memang vaksinnya yang berkurang jumlahnya," terang Budi. Menyusutnya stok vaksin tersebut disebabkan terjadinya lonjakan kasus di sejumlah negara. Sehingga negara produsen vaksin mencegah distribusi vaksin untuk antisipasi adanya lonjakan kasus positif.