Strategi Adhi Karya (ADHI) Tingkatkan Efisiensi dan Tata Kelola Bisnis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) resmi memberlakukan Kebijakan Sistem Manajemen Terintegrasi (SMT)sebagai langkah strategis memperkuat tata kelola perusahaan dan meningkatkan efisiensi di seluruh lini bisnis. 

Kebijakan ini menjadi pijakan baru dalam penyatuan berbagai sistem manajemen berbasis ISO yang sebelumnya dijalankan secara terpisah oleh masing-masing unit kerja.

Melalui Surat Keputusan Direksi (SKD) tentang Kebijakan Sistem Manajemen Terintegrasi, Adhi Karya merumuskan pendekatan manajemen yang lebih efektif dan terkoordinasi. 


Baca Juga: Kinerja Lesu di Awal 2025, Begini Strategi Adhi Karya (ADHI)

Dengan sistem ini, seluruh proses, dokumentasi, serta mekanisme audit internal dan eksternal disatukan dalam satu kerangka kerja yang efisien dan komprehensif.

Direktur Utama Adhi Karya, Entus Asnawi Mukhson, mengatakan, penerapan SMT merupakan bentuk komitmen perusahaan  untuk menjunjung transparansi, akuntabilitas, dan efektivitas dalam setiap proses bisnis. 

"Sistem terintegrasi ini akan menjadi pondasi penting agar perusahaan dapat terus beradaptasi, berinovasi, dan memastikan seluruh aktivitas operasional berjalan sesuai standar tata kelola yang baik,” ujarnya dalam keterangannya, Kamis (30/10/2025).

 
ADHI Chart by TradingView

Dalam penerapannya, Adhi Karya mulai memanfaatkan platform digital terintegrasi untuk mengelola dokumen, audit, dan evaluasi kinerja secara real-time. Sistem digital ini memungkinkan proses pengawasan dan pengambilan keputusan berjalan lebih cepat dan adaptif terhadap perubahan kondisi bisnis.

Baca Juga: ADHI Raih Sertifikasi Tier IV untuk Proyek Data Center BI, Terbesar Kedua di Asia

Langkah ini juga memperkuat upaya Adhi Karya dalam menciptakan pertumbuhan berkelanjutan (sustainable growth) melalui penerapan Good Corporate Governance (GCG) dan sistem manajemen yang unggul. 

Dengan SMT, perusahaan berharap dapat mengoptimalkan efisiensi operasional, menekan risiko, serta meningkatkan daya saing di sektor konstruksi dan infrastruktur yang semakin kompetitif.

Entus menegaskan, implementasi sistem terintegrasi ini bukan sekadar pembaruan administrasi, tetapi juga bagian dari transformasi bisnis yang menempatkan digitalisasi dan tata kelola sebagai kunci utama menuju korporasi yang inovatif dan berbudaya unggul.

Selanjutnya: Asing Kembali Net Buy Jumbo, Intip Saham yang Banyak Dikoleksi, Kamis (30/10)

Menarik Dibaca: Peringatan Dini Cuaca Besok (31/10) Hujan Sangat Lebat, Provinsi Ini Status Siaga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News