Strategi Bank Central Asia (BBCA) mempertahankan kinerjanya di tengah pandemi



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Situasi pandemi Covid-19 membuat Bank Indonesia (BI) menurunkan proyeksi pertumbuhan kredit pada 2021 menjadi 4% hingga 6%. Angka ini menjadi lebih rendah dari proyeksi awal BI yang berada di angka kisaran 5% hingga 7%.

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatatkan kredit stabil di angka Rp 593,6 triliun secara year on year (yoy) pada Juni 2021. “Ini didukung oleh segmen korporasi, kredit kepemilikan rumah (KPR), dan kartu kredit,” ujar Direktur Keuangan BCA, Vera Eve Lim kepada KONTAN pada Jumat (23/7).

BCA mengakui masih melakukan monitoring secara intens hingga saat ini terkait kondisi yang sedang berlangsung, khususnya di tengah situasi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), yang ditujukan untuk meredam laju penularan covid-19 menuju pemulihan ekonomi nasional.


Kredit korporasi naik 1,0% yoy menjadi Rp 260,4 triliun pada Juni 2021. Di periode yang sama, KPR juga meningkat 2,9% menjadi Rp 93,6 triliun sebagai hasil dari pelaksanaan BCA Online Expoversary pada Maret 2021, di mana sebagian besar kredit tersebut dibukukan pada triwulan kedua tahun ini.

Baca Juga: BCA akan kembali suntik modal Bank Digital BCA sebelum melantai di bursa saham

Saldo outstanding kartu kredit juga berhasil mencatatkan rebound, naik 4,5% yoy menjadi Rp 14 triliun. Kredit komersial dan UKM terkoreksi 1,0% yoy menjadi Rp182,8 triliun, dipengaruhi oleh perlambatan aktivitas bisnis. Sementara itu, KKB turun 13,4% yoy menjadi Rp 36,8 triliun.

Salah satu trik BCA dalam mendongkrak sektor bisnis KPR adalah dengan mengadakan KPR BCA Online Expo, yang diadakan selama sebulan penuh selama Juli 2021. Dalam program ini, stimulus BCA berupa tawaran bunga khusus selama expo berlangsung yaitu fixed 3 tahun sebesar 5,25%.

BCA juga memberikan stimulus bagi nasabah yang memanfaatkan fitur Angsuran Terencana, selain mendapat plafon pinjaman yang lebih besar dengan angsuran lebih ringan dan biaya provisi mulai dari 0,5% untuk dapat mendorong bisnis kredit BCA.

“Di sisi lain, BCA berharap pertumbuhan kredit akan tumbuh di kisaran 4%-6% pada tahun ini, ditopang oleh likuiditas yang masih memadai dan harapan akan pemulihan ekonomi sehingga dapat mendorong permintaan kredit,” tambah Vera.

Vera mengapresiasi pemerintah dan regulator atas dukungan yang ia sebut luar biasa. “Dan kepada seluruh nasabah setia yang selalu menginspirasi kami untuk memberikan pelayanan yang berkualitas,” tutupnya.

Selanjutnya: BCA salurkan kredit Rp 593,6 triliun hingga semester I, ini penopangnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli