JAKARTA. Tren kenaikan suku bunga terus memaksa perbankan Tanah Air kerja keras memupuk likuiditas. Memasuki tahun 2014, sejumlah bank mengambil ancang-ancang mempertebal likuiditas lewat pasar modal. Bank Mandiri misalnya. Bank dengan aset terbesar ini berencana menerbitkan Kontrak Investasi Kolektif – Efek Beragun Aset (KIK EBA) atau efek berbasiskan aset tagihan yang disekuritisasi. Rencananya, Bank Mandiri menerbitkan KIK EBA sebesar Rp 500 miliar - Rp 700 miliar pada kuartal I tahun ini. Tidak cuma itu, menginjak semester II nanti, Bank Mandiri mengincar tambahan dana segar sebesar Rp 5 triliun – Rp 8 triliun lewat penerbitan Medium Term Notes (MTN) dan obligasi. "Penerbitan KIK EBA untuk mengetahui kondisi penyerapan dana dari pasar," ujar Royke Tumilaar, Managing Director Tresury, Financial Institution and Special Asset Management Bank Mandiri, Rabu (15/1). Nah, jika penyerapan efek KIK EBA sesuai atau melebihi target, Bank Mandiri melanjutkan rencana penambahan dana dengan menerbitkan MTN. Rencananya, bank berlogo pita emas ini bakal menerbitkan MTN berjangka waktu tiga tahun hingga lima tahun. Sedangkan surat utang bertenor lima tahun hingga tujuh tahun masih dipertimbangkan. "Penerbitan surat utang ini untuk memperbaiki struktur pembiayaan dalam jangka panjang, karena kalau semua jangka pendek itu tidak bagus," tambah Royke.
Strategi bank memupuk likuiditas di 2014
JAKARTA. Tren kenaikan suku bunga terus memaksa perbankan Tanah Air kerja keras memupuk likuiditas. Memasuki tahun 2014, sejumlah bank mengambil ancang-ancang mempertebal likuiditas lewat pasar modal. Bank Mandiri misalnya. Bank dengan aset terbesar ini berencana menerbitkan Kontrak Investasi Kolektif – Efek Beragun Aset (KIK EBA) atau efek berbasiskan aset tagihan yang disekuritisasi. Rencananya, Bank Mandiri menerbitkan KIK EBA sebesar Rp 500 miliar - Rp 700 miliar pada kuartal I tahun ini. Tidak cuma itu, menginjak semester II nanti, Bank Mandiri mengincar tambahan dana segar sebesar Rp 5 triliun – Rp 8 triliun lewat penerbitan Medium Term Notes (MTN) dan obligasi. "Penerbitan KIK EBA untuk mengetahui kondisi penyerapan dana dari pasar," ujar Royke Tumilaar, Managing Director Tresury, Financial Institution and Special Asset Management Bank Mandiri, Rabu (15/1). Nah, jika penyerapan efek KIK EBA sesuai atau melebihi target, Bank Mandiri melanjutkan rencana penambahan dana dengan menerbitkan MTN. Rencananya, bank berlogo pita emas ini bakal menerbitkan MTN berjangka waktu tiga tahun hingga lima tahun. Sedangkan surat utang bertenor lima tahun hingga tujuh tahun masih dipertimbangkan. "Penerbitan surat utang ini untuk memperbaiki struktur pembiayaan dalam jangka panjang, karena kalau semua jangka pendek itu tidak bagus," tambah Royke.