JAKARTA. Bisnis kredit mikro semakin dilirik oleh perbankan. Setelah Bank Indonesia (BI) mewajibkan bank nasional untuk mengucurkan kredit usaha mikro minimal 20% dari kredit produktif secara bertahap, jumlah penyaluran pembiayaan kepada pelaku unit usaha kecil menengah (UKM) mengalir deras. Ditambah lagi, dengan meningkatnya jumlah UKM, segmen kredit mikro menjadi ladang bisnis baru bagi perbankan. Dulu, tak banyak bank nasional yang mau terjun ke bisnis ini. Kini, bank-bank berlomba-lomba untuk menawarkan pembiayaan kepada pelaku UKM. Persaingan bisnis di pasar kredit mikro semakin ketat. Peta pasar kredit mikro ikut berubah. Perlahan, Bank Mandiri mulai menggeser posisi Danamon Simpan Pinjam (DSP) di bisnis kredit mikro. Pada 2011, DSP masih di atas Mandiri dengan menyalurkan kredit mikro Rp 16,43 triliun. Kala itu, total kredit Mandiri masih Rp 11,84 triliun.
Strategi bisnis DSP menjaring kredit nasabah mikro
JAKARTA. Bisnis kredit mikro semakin dilirik oleh perbankan. Setelah Bank Indonesia (BI) mewajibkan bank nasional untuk mengucurkan kredit usaha mikro minimal 20% dari kredit produktif secara bertahap, jumlah penyaluran pembiayaan kepada pelaku unit usaha kecil menengah (UKM) mengalir deras. Ditambah lagi, dengan meningkatnya jumlah UKM, segmen kredit mikro menjadi ladang bisnis baru bagi perbankan. Dulu, tak banyak bank nasional yang mau terjun ke bisnis ini. Kini, bank-bank berlomba-lomba untuk menawarkan pembiayaan kepada pelaku UKM. Persaingan bisnis di pasar kredit mikro semakin ketat. Peta pasar kredit mikro ikut berubah. Perlahan, Bank Mandiri mulai menggeser posisi Danamon Simpan Pinjam (DSP) di bisnis kredit mikro. Pada 2011, DSP masih di atas Mandiri dengan menyalurkan kredit mikro Rp 16,43 triliun. Kala itu, total kredit Mandiri masih Rp 11,84 triliun.