Strategi bisnis unik LPKR datangkan keuntungan



JAKARTA. PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mempunyai strategi bisnis yang sedikit berbeda dengan pengembang properti lainya. Hal ini menjadi peluang perseroan untuk menggenjot kinerjanya.

Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities menyebutkan, strategi bisnis LPKR terbilang unik. Selain mengembangkan properti, LPKR juga merambah bisnis rumah sakit dengan bendera Siloam hingga tempat pemakaman elit, Sandiego Hills. "Hal ini belum dilakukan pengembang lain," kata Reza.

Menurut Reza, LPKR pandai melihat peluang kebutuhan akan kesehatan pada masyarakat. Apalagi, banyak masyarakat yang berobat hingga ke luar negeri seperti Singapura dan Malaysia. Oleh karena itu, LPKR menghadirkan rumah sakit bertaraf internasional dengan kualitas tenaga medis yang terbaik.


Selain itu, LPKR juga berencana terus menjual mall dan rumah sakit kepada pihak lain, disamping mngembangkan berbagai proyek properti. Dengan sejumlah ekspansinya, Reza optimistis target penjualan properti LPKR akan tercapai.

Tahun ini, LPKR menjual Lippo Malls Indonesia Retail Trust dengan nilai transaki Rp 3,6 triliun atau SGD 385 juta. Dari penjualan ini LPKR mengantongi laba bersih sekitar Rp 1,5 triliun. Perseroan pun manargetkan pendapatan tahun ini tumbuh 73,42% dari tahun lalu Rp 6,66 triliun menjadi Rp 11,5 triliun. Sedangkan laba bersih Rp 2,8 triliun atau tumbuh 128% dari tahun lalu Rp 1,28 triliun.

Target LPKR sejalan dengan prediksi Reza. Menurutnya, tanpa menambahkan nilai penjualan Lippo Mall Kemang, penjualan LPKR tahun ini alam mencapai Rp 8 triliun dengan laba bersih Rp 1,3 triliun. Reza merekomendasikan buy saham LPKR dengan target harga Rp 1.200 per saham.

Senin (22/9) harga saham LPKR turun 0,96% ke level Rp 1.035 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie