Strategi Blue Bird (BIRD) untuk pemulihan bisnis di sisa tahun 2021



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pelonggaran kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dinilai memberi dampak positif bagi kelangsungan bisnis PT Blue Bird Tbk (BIRD). 

Perusahaan transportasi taksi ini pun berupaya memperbaiki kinerjanya di sisa tahun 2021. 

Sebagai informasi, BIRD mengalami penurunan pendapatan bersih sebesar 7,09% (yoy) menjadi Rp 1,44 triliun per kuartal III-2021. Di sisi lain, rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk BIRD menyusut 57,57% (yoy) menjadi 66,32 miliar. 


Direktur Utama BIRD Sigit Djokosoetono menyampaikan, mobilitas masyarakat tampak terus meningkat seiring turunnya level PPKM di beberapa daerah. Peningkatan mobilitas masyarakat ini juga berdampak pada kenaikan permintaan dari pelanggan terhadap layanan taksi Bluebird. 

Baca Juga: Kolaborasi dengan Toyota, Blue Bird (BIRD) hadirkan taksi hybrid di bandara Soetta

“Saat ini, rata-rata penghasilan argo per mobil per hari sudah mendekati kondisi normal atau sebelum pandemi,” ujar Sigit, Jumat (19/11). 

Hal ini menunjukkan kepercayaan yang tinggi dari masyarakat akan kemampuan BIRD dalam memberikan layanan yang aman, nyaman, dan higienis sesuai dengan perkembangan kondisi pandemi.

Sayangnya, Manajemen BIRD tidak bisa menyampaikan data-data proyeksi kinerja keuangan sampai akhir tahun ini.

Yang terang, strategi BIRD berpusat pada tiga pilar transformasi pada perusahaan, yaitu multi-channel yang mana BIRD meningkatkan aksesibilitas masyarakat dalam menggunakan layanan perusahaan. 

Baca Juga: Dirut Blue Bird: Kami telah belajar banyak dari tahun 2020

Dalam praktinya, BIRD menambahkan layanan Goldenbird Hourly Service serta Bluebird Kirim pada aplikasi My Bluebird, sehingga masyarakat dapat semakin mudah untuk menggunakan layanan Bluebird.

Editor: Noverius Laoli