Strategi BRI setelah berganti bos



JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) resmi mempunyai pemimpin baru. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2016 memutuskan mengangkat Suprajarto sebagai Direktur Utama yang baru.

Suprajarto yang merupakan bankir yang merintis karir dari BRI ini terakhir menjabat sebagai Wakil Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).

“Ke depannya, BRI akan selalu adaptif dan menyesuaikan perubahan di pasar,” ujar Sunarso, Wakil Direktur Utama BRI dalam keterangan resmi usai RUPST, Rabu (15/3).

Menurut Sunarso, ke depan, dunia perbankan akan semakin tidak ada batas. Terkait dengan pergantian pemimpin, Sunarso memastikan BRI masih akan fokus ke UMKM. Namun, lanjutnya, bisnis UMKM juga bukan tanpa tantangan. Hal ini karena  fintech diperkirakan akan masuk dan berkembang.

Jika tidak melakukan penyesuaian, maka bisnis UMKM BRI bisa jadi akan termakan oleh fintech. Terkait ini, BRI akan berusaha bersaing dan memberikan penawaran bunga yang lebih murah.

Tahun ini, kata Sunarso, BRI ditugaskan untuk menyalurkan KUR sebesar Rp 71 triliun. Diharapkan KUR ini bisa masuk ke sektor produktif. Dengan penyaluran KUR ini, kredit BRI 2017 diharapkan bisa tumbuh 12% sampai 14%.

Seiring dengan tingginya penyaluran kredit, pada tahun ini bank juga akan menjaga rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL). NPL BRI pada tahun ini dijaga di angka 3% dengan rasio pencadangan sebesar Rp 170 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini