Strategi BTN siasati anggaran rumah murah



JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) sudah memiliki beberapa strategi guna menyiasati pemotongan anggaran rumah subsidi dalam APBN. Sebagai hasilnya tahun ini BTN hanya menyalurkan program subsidi dengan mekanisme subsidi selisih bunga (SSB).

Iman Nugroho Soeko, Direktur Keuangan memastikan perubahan penyaluran KPR subsidi menjadi hanya menggunakan skema SSB ini tidak akan berpengaruh ke konsumer dan pengembang

"Yang mungkin berdampak adalah ke BTN, namun kami akan terus melakukan mitigasi risiko," ujar Iman belum lama ini.


Untuk mengantisipasi pembiayaan rumah murah, BTN tahun ini akan mencari alternatif pendanaan baik berupa dana pihak ketiga (DPK) maupun non DPK. Diharapkan tahun ini BTN bisa mendapatkan tambahan pendanaan Rp 9 triliun untuk pembiayaan rumah murah ini.

Sebagai gambaran, saat ini BTN mempunyai pangsa pasar KPR subsidi sebesar 96,5 %. Dengan menggunakan skema SSB dalam pembiayaan KPR, pemerintah tidak perlu menyediakan dana sebesar Rp 9,7 triliun untuk pembiayaan FLPP (fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan).

Sampai akhir 2017, BTN menargetkan bisa membiayai KPR subsidi dengan skema SSB sebesar 225.000 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini