JAKARTA. PT Citilink Indonesia (Citilink) mengaku tidak bisa lari dari pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Namun, perusahaan mengaku akan menghadapi tantangan ekonomi ini agar tetap mencatat pertumbuhan bisnis. Albert Burhan, Direktur Utama PT Citilink Indonesia, memproyeksi masih akan terjadi perlambatan bisnis hingga tahun mendatang. Menurutnya, pelemahan nilai tukar (kurs) rupah terhadap dollar AS memberikan dampak pada bisnis maskapai penerbangan. Misalnya, Citilink Indonesia membeli pesawat dengan mata uang dollar, namun pendapatan berasal dari mata uang rupiah sehingga ada selisih kurs yang harus dibayar lebih mahal. Saat ini, perusahaan memiliki biaya operasional (cost) sebesar 70% berasal dari dollar, sisanya mata uang Garuda Indonesia. Strategi perusahaan adalah meningkatkan volume pendapatan. Namun, perusahaan tertolong karena harga minyak tengah menurun sehingga ada kompesasi dari kegiatan operasional.
Strategi Citilink Indonesia saat rupiah keok
JAKARTA. PT Citilink Indonesia (Citilink) mengaku tidak bisa lari dari pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Namun, perusahaan mengaku akan menghadapi tantangan ekonomi ini agar tetap mencatat pertumbuhan bisnis. Albert Burhan, Direktur Utama PT Citilink Indonesia, memproyeksi masih akan terjadi perlambatan bisnis hingga tahun mendatang. Menurutnya, pelemahan nilai tukar (kurs) rupah terhadap dollar AS memberikan dampak pada bisnis maskapai penerbangan. Misalnya, Citilink Indonesia membeli pesawat dengan mata uang dollar, namun pendapatan berasal dari mata uang rupiah sehingga ada selisih kurs yang harus dibayar lebih mahal. Saat ini, perusahaan memiliki biaya operasional (cost) sebesar 70% berasal dari dollar, sisanya mata uang Garuda Indonesia. Strategi perusahaan adalah meningkatkan volume pendapatan. Namun, perusahaan tertolong karena harga minyak tengah menurun sehingga ada kompesasi dari kegiatan operasional.