Strategi Diamond Food Indonesia (DMND) bertahan di tengah pandemi tahun lalu



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA.  PT Diamond Food Indonesia Tbk (DMND) mencatatkan penurunan penjualan 11,6% yoy menjadi Rp 6,11 triliun di sepanjang 2020.

Manajemen Diamond Food Indonesia, menilai di masa pandemi DMND tetap berhasil mencatat laba bersih senilai Rp 200,43 miliar menunjukkan resistensi Diamond Food Indonesia atas tantangan yang secara global dihadapi seluruh perusahaan food & beverage.

Setelah DMND resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 22 Januari 2020 silam, pada kuartal dua tahun 2020 penyebaran dan dampak pandemi Covid-19 secara signifikan meningkat di Indonesia, Pemerintah segera merespon dengan berbagai langkah termasuk dengan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar(PSBB).


Langkah-langkah tersebut adalah penting untuk memperlambat penyebaran virus namun secara signifikan membatasi konsumsi publik dan berdampak besar pada semua sektor bisnis, utamanya sektor food & beverage. 

Baca Juga: Diamond Food Indonesia (DMND), bangun empat gerai ritel anyar di tahun ini

Chen Tsen Nan, Direktur Utama Diamond Food Indonesia, menyampaikan perusahaan mengambil langkah dan kebijakan strategis untuk mengantisipasi perubahan perilaku konsumen di masa pandemi. 

"Cara mengantisipasinya dengan meningkatkan penetrasi distribusi melalui platform perdagangan retail dan e-commerce, penetrasi penjualan untuk produk-produk pilihan serta langkah-langkah untuk mengurangi arus kas keluar meliputi pengurangan discretionary spending di seluruh Diamond Group," jelasnya dalam keterangan resmi, Jumat (30/4). 

Chen Tsen Nan menambahkan, DMND mengantisipasi tantangan yang akan terus berlanjut di 2021 dengan merencanakan berbagai strategi bisnis yang dipertimbangkan dengan cermat agar tetap kuat dalam menghadapi tantangan dan menangkap peluang baru. 

“Dampak dari pandemi kemungkinan besar akan tetap dirasakan di tahun 2021, oleh karenanya perusahaan telah menetapkan target moderat namun tetap optimis terhadap pemulihan ekonomi dan pemulihan secara bertahap ke keadaan normal terkait dengan konsumsi masyarakat, yang kami harap bisa terjadi di semester kedua” tutup Chen Tsen Nan.

Baca Juga: Ada pandemi, pendapatan Diamond Food Indonesia (DMND) anjlok 12% hingga kuartal III

Di sepanjang tahun lalu, pendapatan utama DMND  dikontribusikan oleh segmen produk bermerek sebesar Rp 5,59 triliun, serta kontribusi produk tidak bermerek sebesar Rp 517 miliar.

Adapun DMND mencatatkan adanya penurunan total liabilitas hingga 55% dibandingkan 2019. Chen Tsen Nan menjelaskan penurunan liabilitas di tahun lalu disebabkan dari konversi obligasi senilai Rp 1,06 triliun menjadi ekuitas pada Januari 2020 terkait pelaksanaan konversi CB Anderson setelah penawaran umum perdana pada Januari 2020. 

Selanjutnya: Ini strategi Diamond Food Indonesia (DMND) untuk jaga kinerja hingga akhir 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli