Strategi Food Station bersaing di beras kemasan



JAKARTA. Belum genap dua tahun memasuki bisnis beras kemasan, BUMD DKI Jakarta, PT Food Station Tjipinang Jaya sudah mampu bersaing dengan produsen beras kemasan nasional. Arief Prasetyo Adi, Direktur Utama Food Station Tjipinang Jaya mengungkap hal itu dikarenakan harga dan kualitas yang terus mereka jaga.

Arief mengakui, sebagai pendatang baru Food Station memiliki tantangan yang berat ketika harus bersaing dengan produk nasional. Meski begitu, Arief yakin kualitas yang ditawarkan tidak kalah dengan produk beras kemasan lainnya. Bahkan, harga yang mereka tawarkan lebih murah dibandingkan produk beras kemasan lain.

"Kita berani memberikan beras dengan kualitas baik, dengan harga yang baik. Jadi FS itu jaminan mutu.Harga kita itu 10% - 20% di bawah market," ujar Arief.


Arief mengatakan, penetapan harga tersebut dikarenakan Food Station yang tidak mengambil keuntungan besar. Menurutnya dengan memberlakukan hal tersebut, terdapat 2 tujuan yang dapat dicapai. Pertama, menjaga stabilisasi harga stok, dan kedua menjaga supaya Penghasilan Asli Daerah (PAD) tidak mematok harga terlalu tinggi.

"Kita ditugaskan dua hal. Tidak hanya jadi pusat pencarian laba saja, tetapi juga ada nilai sosial," ujar Arief.

Selain menjaga kualitas dan harga beras, Arief pun mengungkap strategi pemasaran yang mereka lakukan. Dia bilang, setiap beras mereka mendapatkan sertifikasi halal dan sertifikat Produk Segar Asal Tumbuhan (PSAT) dari Kementerian Pertanian.

Sebelumnya, Arief mengatakan Food Station mampu mencatat penjualan sebesar Rp 486 miliar, dengan pertumbuhan penjualan sebesar 97% dibandingkan tahun lalu.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia