Strategi Hotel Sahid Jaya (SHID) Capai Pertumbuhan 10% di Sisa 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hotel Sahid Jaya International Tbk (SHID) optimis bisa mencapai target pertumbuhan di sisa tahun 2024. Adapun sepanjang tahun ini perusahaan menginginkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih capai 10%.

Sebagai gambaran, perusahaan membukukan laba pada semester 1 sebesar Rp 12,774 miliar angka tumbuh dari tahun sebelumnya sebesar Rp 11,982 miliar. Dari sisi pendapatan ikut mengalami pertumbuhan menjadi Rp 61,470 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 48,947 miliar dari periode sebelumnya.

"Kami optimis mencapai target pertumbuhan di tahun ini, tentunya dengan beberapa strategi yang sudah kami siapkan," kata President Director of Sahid Hotels & Resorts Hariyadi Sukamdani kepada media KONTAN, Selasa (23/9).


Kata dia, SHID akan melakukan renovasi berkelanjutan untuk menambah ketersediaan kamar dan perbaikan produk, peningkatan di sektor  meetings, incentives, conferences and exhibitions (MICE) untuk acara meeting, acara pernikahan dan exhibition, serta peningkatan seluruh outlet F&B. 

Baca Juga: Lippo Karawaci (LPKR) Jual Siloam Hospital (SILO), Simak Rekomendasi Sahamnya

Memasuki Kuartal keempat ini perseroan menargetkan untuk menambah sekitar 78 kamar baru. Adapun, MICE milik sahid menjadi kontributor utama untuk meningkatkan pendapatan perusahaan.

"Jadi kami kalau dari sisi sales itu sudah mulai bertambah volumenya. Terutama di sini dari MICE ya, untuk meeting-meeting dari korporasi maupun dari pemerintah itu juga sudah naik. Di kuartal keempat itu kita ada tambahan 78 kamar baru," imbuhnya.

Untuk rencana ekspansi kamar baru itu perusahaan menggelontorkan anggaran belanja modal atau capital expenditure sebesar Rp 20 miliar dari total capex keseluruhan sebanyak Rp 40 miliar. 

Hariyadi menyebutkan bahwa sepanjang semester pertama pihaknya telah menyerap belanja modal sebanyak Rp 20 miliar. "Sisanya Rp 20 M dari total 40 M," ungkapnya.

Selain digunakan untuk penambahan kamar, perseroan juga akan menggunakan sisa capex untuk perbaikan instalasi untuk mechanical, electrical, dan penambahan fasilitas seperti untuk ruang meeting. 

Lebih lanjut, kata dia, tingkat okupansi hotel SHID saat ini mencapai 65%. Dan diharapkan pada momentum tertentu seperti tahun ajaran baru dan pergantian pemerintah ini dapat memacu okupansi hotel mencapai 90%.

"Apalagi ini pemerintahan baru nih, pasti banyak koordinasi lah, meeting-meeting gitu loh. Jadi itu kemungkinan akan ada peningkatan di situ. Sama moment liburan akhir tahun, acara akhir tahun gitu," pungkasnya.

Baca Juga: Intip Strategi Surya Semesta Internusa (SSIA) Genjot Segmen Hotel

Selanjutnya: Jasindo Catat Pendapatan Premi Asuransi Rekayasa Rp 54,8 Miliar per Agustus 2024

Menarik Dibaca: Inovasi Edukasi Anak, Campina Luncurkan Buku dan Produk Es Krim Baru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati