KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan harga komodita mendatangkan berkah bagi banyak pihak. Namun hal ini tidak berlaku bagi emiten semen. Kenaikan harga batubara terpaksa membuat emiten semen menanggung beban yang lebih besar. Meski ada banyak alternatif bahan bakar lain yang bisa digunakan untuk pabrik semen, kebanyakan emiten semen memilih menggunakan batubara sebagai bahan bakar. Hal ini lantaran batubara dinilai lebih ekonomis dibanding bahan bakar lainnya. Perusahaan semen swasta, PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) jadi salah satu emiten yang harus menanggung beban bahan bakar yang besar berkat kenaikan harga batubara yang beberapa kali menyentuh level US$ 100 per metrik ton.
Strategi Indocement mengakali kenaikan beban bahan bakar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan harga komodita mendatangkan berkah bagi banyak pihak. Namun hal ini tidak berlaku bagi emiten semen. Kenaikan harga batubara terpaksa membuat emiten semen menanggung beban yang lebih besar. Meski ada banyak alternatif bahan bakar lain yang bisa digunakan untuk pabrik semen, kebanyakan emiten semen memilih menggunakan batubara sebagai bahan bakar. Hal ini lantaran batubara dinilai lebih ekonomis dibanding bahan bakar lainnya. Perusahaan semen swasta, PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) jadi salah satu emiten yang harus menanggung beban bahan bakar yang besar berkat kenaikan harga batubara yang beberapa kali menyentuh level US$ 100 per metrik ton.