Strategi Indosat memangkas utang tahun ini



JAKARTA. PT Indosat Tbk (ISAT) mempunyai sejumlah langkah untuk mengurangi beban utang. Pada tahun ini, jumlah utang yang jatuh tempo Rp 4 triliun.

Direktur Keuangan Indosat Stefan Carlsson menuturkan, perusahaan mempunyai beberapa strategi untuk membiayai kembali (refinancing) utang jatuh tempo tersebut. Pertama, Indosat akan menggunakan kas internal untuk memuluskan refinancing.

Sebab, posisi kas dan setara kas Indosat per kuartal III 2012 Rp 4,35 triliun. "Tidak ada masalah kami menggunakan kas karena pendapatan kami terus meningkat," yakin Stefan, Senin (21/1).


Dana kas ini akan digunakan melunasi obligasi VI seri A tahun 2008 dan sukuk ijarah Indosat III tahun 2008. Total nilai obligasi yang jatuh tempo 9 April 2013 Rp 1,33 triliun. Tingkat bunga obligasi tersebut 10,25%. Seri B pada obligasi yang terbit 2008 ini masih akan jatuh tempo pada 2015 dengan nilai pokok Rp 320 miliar. Bunga obligasi seri B 10,8%.

Kedua, Indosat terus menjajaki monetisasi aset terutama penjualan menara. Saat ini, Indosat masih memiliki menara sebanyak 7.500 unit. Indosat membuka peluang negosiasi bagi calon investor yang memang berminat membeli menara mereka. Namun, Stefan tidak bersedia menginformasikan pihak-pihak yang sudah mengajukan penawaran kepada Indosat.

Ketiga, menjual saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG). Pada Juli 2012, Indosat melego 2.500 unit menara ke Tower Bersama senilai US$ 519 juta. Pada transaksi tersebut Indosat mendapat uang tunai US$ 406 juta dan pembayaran maksimal yang ditangguhkan sebesar US$ 113 juta.

Selain itu, Indosat mendapat saham TBIG 239,83 juta saham TBIG setara 5% saham. Presiden Direktur Indosat Alexander Rusli menambahkan, Indosat sedang mengkaji kemungkinan menjual saham TBIG. Namun, tidak dalam waktu dekat.

Pasalnya, Indosat terkena kewajiban tidak menjual (lock-up) saham TBIG hingga Agustus 2013. "Jika kami jadi menjualnya, itu baru bisa dilakukan setelah bulan Agustus," ujar Alexander.

Keempat, menerbitkan obligasi. Namun, manajemen ISAT enggan memberikan informasi terkait nilai maupun waktu penerbitan obligasi tersebut. Senin (21/1) saham ISAT turun 1,46% ke Rp 6.750

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana