Strategi Investasi Emas - Siapa pun yang hendak masuk dalam dunia investasi, tentu melewati fase sebagai pemula. Setiap orang tentu ingin mengembangkan dana yang dimilikinya menjadi produktif dan berkembang. Tetapi saat memulai langkah awal biasanya timbul keragu-raguan, jenis investasi yang mana yang sebaiknya dipilih terlebih dahulu. Jika Anda hendak memilih jenis investasi yang terhitung aman terhadap risiko investasi dan lebih mudah memahami dan menjalaninya, maka investasi emas bisa menjadi pilihan bijak. Tetapi harap diingat investasi emas hanya tepat untuk tujuan jangka panjang.
Pilihan investasi ada berbagai jenis yakni investasi di aset keuangan pasar modal, investasi aset fisik seperti properti dan emas. Menurut Sherly Sintia CFP, Asisstant Consultant di ZAP Finance bagi investor emas pemula maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan: 1.Kenali profil risiko masing-masing Profil risiko investor ada 3 macam yakni konservatif (paling rendah dalam keberanian ambil risiko), moderat (berimbang dalam ambil risiko) dan agresif (paling tinggi dalam keberanian terhadap risiko investasi). Risiko investasi emas bisa disebut paling rendah ketimbang jenis investasi langsung lainnya seperti properti. Karena emas bersifat lebih fleksibel saat hendak jual atau beli, yang perlu cermat diperhitungkan adalah ketepatan waktu sehingga saat hendak jual bisa lebih tinggi dari harga buyback. 2.Tujuan investasi Investasi emas akan lebih tepat diterapkan untuk tujuan investasi jangka panjang, seperti dana pendidikan, dana pensiun. Jadi Anda bisa memulai investasi emas sedari dini, tetapi konsisten dijalankan hingga mencapai target yang hendak dituju. Meski saat ini pecahan emas fisik hingga pecahan yang kecil, disarankan Anda lebih baik menabung terlebih dahulu dan membeli emas batangan dengan pecahan ideal seperti 10 gram, 20 gram atau 25 gram. Jika memilih emas batangan dengan bobot yang besar seperti 50 gram atau 100 gram, ada risiko Anda kesulitan saat hendak menjual, karena pihak toko emas harus merogoh kocek dalam-dalam untuk emas dengan bobot tersebut. 3.Dana yang tersedia (kemampuan finansial) Jika hendak memulai investasi emas, maka Anda bisa melakukannya dengan beberapa cara: Pertama, membeli emas secara langsung. Anda bisa membeli emas batangan di gerai butik emas PT Antam atau bisa juga di PT Untung Bersama Sejahtera (UBS). Kedua, menabung emas. Anda bisa menabung sendiri dan setelah dana terkumpul lantas digunakan membeli emas sesuai target berate mas yang dituju. Atau bisa juga membuat tabungan emas di Pegadaian. Ketiga, mencicil emas. Anda bisa datang ke gerai Pegadaian dan membeli emas lewat program cicilan yang tersedia di Pegadaian. 4.Keamanan dan keaslian emas Faktor penting lainnya yang perlu diperhatikan adalah keamanan penyimpanan emas. Jika tidak yakin menyimpan sendiri di rumah, maka Anda bisa menggunakan layanan Save Deposit Box di bank. Tetapi tentu ada biaya yang harus Anda keluarkan untuk mendapatkan layanan ini. Keaslian emas juga faktor penting yang harus diperhatikan, terlebih jika Anda investasi emas perhiasan, karena kadar emas pada emas perhiasan bervariasi yang berpengaruh pada harga emas. Emas batangan saat ini semua sudah bersertifikat baik keluaran PT Antam atau dari PT Untung Bersama Sejahtera (UBS). Emas Antam keluaran baru memiliki sertifikat yang menyatu dengan kemasan emasnya atau delaminating atau biasa disebut Certicard. Cek keaslian emAS Antam keluaran terbaru bisa memakai aplikasi CertiEye. Emas Antam bersertifikat London Bullion Market Association (LBMA) sehingga mudah dijual di pasar negara mana pun. Sedangkan emas Antam produksi lama memiliki sertifikat yang terpisah dari emasnya, berupa kartu di dalam plastik. Sedangkan bentuk sertifikat emas batangan UBS ukuran 0,5 gram hingga 4 gram adalah kartu tebal yang menyatu (terlaminasi) dengan kepingan emasnya. Lain halnya dengan sertifikat emas UBS untuk ukuran 5 gram hingga 100 gram berbentuk kertas hologram dan terpisah dari emasnya. Selain memperhatikan faktor-faktor tersebut di atas, bagi investor pemula yang hendak berinvestasi emas juga perlu mengetahui terhadap jenis emas yang dipilih, karena hal ini berpengaruh terhadap harga emas dan juga nilai jual-beli emas tersebut. Menurut Aidil Akbar Madjid, Financial Planner & Cripto Enthusiastm investor yang memilih emas batangan, perlu menentukan jenis pecahan yang tepat agar memudahkan nantinya jika hendak menjual emas tersebut. Ia mencontohkan jika hendak berinvestasi emas batangan 100 gram, maka disarankan membeli dalam bentuk pecahan berat 10 gram sebanyak 10 buah atau 25 gram sebanyak 4 buah. “Kalau langsung dalam bentuk batangan seberat 100 gram, nanti kalau hendak ke toko emas bisa kesulitan menjual, karena ketinggian uang yang dikeluarkan toko.”jelas Aidil. Jika investor lebih suka membeli emas dalam bentuk perhiasan, maka Aidil berpesan tentang ongkos pembuatan perhiasan yang akan dikenakan saat membeli emas perhiasan. Namun saat nanti hendak menjual, ongkos tersebut tidak masuk dalam perhitungan, karena yang dihitung hanya berdasarkan berat emasnya. Misal harga emas perhiasan Rp 2 juta, tetapi bobot emas seharga Rp 1,8 juta dan ongkos pembuatan Rp 200.000. Saat hendak menjual maka potensi kerugian yang terjadi adalah senilai ongkos pembuatan ditambah selisih harga jual beli yang terjadi (jika menjual saat harga turun atau saat harga lebih rendah dari harga buyback). Lantas kapan momentum tepat memulai investasi emas? Berinvestasi emas bisa dimulai sejak seseorang berpenghasilan. “Karena nilai emas meningkat dalam jangka menengah hingga panjang, jadi memulai sedini mungkin lebih baik.”jelas Shintia. Sebagai gambaran bagi Anda jika hendak berinvestasi emas dari sekarang, data statistik setelah investasi emas hingga di atas 5 tahun mencapai imbal hasil berkisar rata-rata 7%-10% per tahun. Contoh simulasi menabung emas Rp 100.000 per bulan.
Berdasarkan simulasi di atas dapat disimpulkan semakin dini seseorang mulai investasi maka semakin tinggi pula hasilnya.
Investasi emas juga bisa membantuk diversifikasi portofolio investor. Dalam hal ini emas batangan untuk mengelola risiko investasi dan menyesuikan dengan profil risiko investor terkait persentase komposisinya dari keseluruhan investasi. Misal investor moderat berdasarkan metode Aswath Damodaran maka komposisi penyusunan portofolio investasi adalah pasar uang (15%), emas (7,5%), valas (7,5%), obligasi (40%) dan saham (30%). Semoga tips investasi di atas membantu Anda segera mewujudkan berinvestasi emas.
Baca Juga: Update Harga Emas Hari Ini, Cek Untung Rugi Investasi Anda! Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti