KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pekan ini merupakan periode terakhir perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebelum libur Lebaran. Secara historis, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung menguat pada pekan terakhir menjelang libur Lebaran. Hal ini terlihat dari data tahun 2023 dan 2024, di mana IHSG masing-masing naik sebesar 0,05% dan 0,45% dalam sepekan sebelum libur Lebaran. Namun, pada pekan pendek menjelang Lebaran tahun 2025, IHSG diproyeksikan melemah. “Hal itu seiring sentimen pasar yang masih dinamis belakangan ini,” ujar Oktavianus Audi, VP Marketing, Strategy, and Planning Kiwoom Sekuritas, kepada KONTAN akhir pekan lalu.
Baca Juga: Ini Strategi Trading dan Investasi di Pekan Pendek Jelang Libur Lebaran Indikasi pelemahan ini telah terlihat dari pergerakan IHSG yang terus turun sejak dua pekan sebelum libur Lebaran tahun ini. Bahkan, pada Selasa (18/3), BEI sempat melakukan trading halt karena IHSG mengalami koreksi lebih dari 5%. Pada akhir perdagangan Jumat (21/3), IHSG terkoreksi 1,94% ke level 6.258,17. Dalam sepekan, IHSG merosot 3,95%, sementara sejak awal tahun 2025 telah turun 11,61%. Selain itu, arus dana asing yang keluar dari pasar saham Indonesia juga semakin besar. Data BEI menunjukkan bahwa dalam sepekan terakhir, dana asing yang keluar mencapai Rp 7,13 triliun, lebih tinggi dibandingkan pekan sebelumnya yang sebesar Rp 3,69 triliun. Baca Juga: Jeli Berinvestasi Saham di Pekan Terakhir Jelang Libur Lebaran Sejak awal 2025, total capital outflow di pasar saham telah mencapai Rp 27,55 triliun.