KONTAN.CO.ID - Di tengah dinamika pasar saham yang semakin cepat dan dipenuhi kebisingan informasi, prinsip investasi fundamental Warren Buffett kembali menjadi perhatian para pelaku pasar. Bos Berkshire Hathaway ini kembali menekankan bahwa kunci keberhasilan dalam membangun kekayaan bukanlah frekuensi perdagangan yang tinggi, melainkan ketajaman dalam memilih segelintir peluang berkualitas tinggi. Pesan ini menjadi antitesis bagi budaya investasi modern yang sering kali terjebak dalam aktivitas jual beli harian atau churning portofolio secara berlebihan.
Kekuatan Konviniensi dan Konsep "Parit Ekonomi"
Dalam sebuah rekaman video yang kembali viral baru-baru ini, Buffett menjelaskan bahwa investor tidak perlu memiliki ratusan ide cemerlang untuk menjadi kaya. Cukup dengan memiliki sedikit keputusan yang tepat, seorang investor sudah bisa mengamankan masa depan finansialnya secara signifikan. Melansir dari Livemint, Buffett menekankan pentingnya mencari perusahaan yang memiliki "parit ekonomi" (economic moat) atau keunggulan kompetitif yang kuat dan tahan lama. Keunggulan ini berfungsi melindungi perusahaan dari serangan pesaing, yang biasanya sulit ditemukan pada industri komoditas yang sangat kompetitif seperti baja atau minyak terintegrasi. “Jika Anda memiliki 10 ide bagus sepanjang hidup Anda, Anda bahkan bisa membuang lima di antaranya. Anda akan menjadi sangat kaya hanya dengan sedikit ide bagus,” ujar Buffett. Pernyataan ini menegaskan bahwa kualitas keputusan jauh lebih penting daripada kuantitas transaksi.Penerapan Strategi 90/10 untuk Investor Ritel
Bagi investor publik atau ritel yang mungkin tidak memiliki waktu untuk membedah laporan keuangan secara mendalam, Buffett sering kali menawarkan solusi yang jauh lebih sederhana. Ia memperkenalkan apa yang dikenal sebagai aturan 90/10 sebagai panduan alokasi aset yang konservatif namun efektif. Dikutip dari Livemint, berikut adalah rincian dari aturan 90/10 yang disarankan oleh Buffett untuk manajemen portofolio yang disiplin:- 90 Persen Dana pada Dana Indeks: Alokasikan mayoritas modal ke dana indeks S&P 500 berbiaya rendah. Strategi ini memungkinkan investor untuk berpartisipasi dalam pertumbuhan ekonomi secara luas tanpa harus memilah saham secara individu.
- 10 Persen Dana pada Obligasi Pemerintah: Sisanya ditempatkan pada obligasi pemerintah jangka pendek untuk menjaga likuiditas dan memberikan perlindungan saat pasar saham mengalami gejolak.
- Minimalisasi Biaya: Menghindari biaya manajemen yang tinggi karena biaya tersebut dapat menggerus imbal hasil dalam jangka panjang.
- Disiplin Temperamen: Fokus pada kesabaran dan tidak mudah terpengaruh oleh sentimen pasar jangka pendek yang emosional.