KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten tambang emas, PT J Resources Asia Pasifik Tbk (
PSAB) optimistis dapat mencapai target produksi dan meraih kinerja operasional positif pada 2024. Direktur Utama PSAB, Edi Permadi mengatakan untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja operasional di site Bakan milik anak usahanya, PT J Resources Bolaang Mongondow (PT JRBM), pada awal 2024 PSAB telah menerapkan teknik pengolahan emas menjadi
heap leach statis dari yang sebelumnya
heap leach dinamis. "Dengan perubahan proses pengolahan di site Bakan dan harga emas yang terus positif, kami optimistis dapat mencapai target produksi 2024” kata Edi Permadi, Selasa (5/3).
Ia menjelaskan, untuk mendapatkan jumlah logam emas maksimal, PSAB memilih pengolahan
heap leach, yaitu melalui penyiraman bijih emas dengan ukuran dan pH tertentu. Berbeda dengan
heap leach dinamis yang sisa pengolahannya perlu dipindahkan, Edi menyampaikan dalam
heap leach statis sisa pengolahan dijadikan landasan bagi proses pengolahan material baru.
Baca Juga: Pefindo Tegaskan Peringkat idBBB+ untuk J Resources Asia (PSAB), Outlook Stabil Melalui perubahan metode ini, kata Edi, kapasitas pengolahan bisa dinaikkan sekitar 50%. Bertambahnya kapasitas pengolahan menyebabkan efisiensi waktu dan peningkatan jumlah hamparan yang tersiram, sehingga
recovery pengolahan meningkat hingga 2%. "Perubahan metode ini dapat membantu mempertahankan produktivitas operasional perusahaan," ujar Edi. Ia menuturkan, kenaikan produksi yang terlihat konsisten semenjak semester II 2023 dan disertai dengan harga emas yang cenderung stabil tinggi pada awal 2024 diharapkan berdampak positif pada kinerja keuangan perusahaan tahun ini. Sepanjang 2023, raihan kinerja produksi PSAB mendorong optimisme perusahaan menghadapi tahun ini. Produksi emas PSAB sepanjang 2023 melampaui target yang ditetapkan awal tahun yakni 85.000 ounces, dengan tren positif yang ada khusus di paruh kedua 2023, PSAB memandang optimistis tahun ini. Sementara itu, PSAB juga berhasil meningkatkan cadangan dan sumber daya emasnya sebanyak 3 juta ons pada akhir 2023. Angka ini naik enam kali lipat dibanding cadangan 2011 yang hanya 0,5 juta ons.
Baca Juga: Diam-Diam Harga Saham PSAB Meroket, Begini Kabar Terbaru dari Dirut J Resources Asia Dari sisi pertumbuhan sumber daya emas, PSAB juga mencatatkan peningkatan dua kali lipat yaitu dari 3 juta ons emas menjadi 6 juta ons selama periode yang sama. Meningkatnya cadangan dan sumber daya ini merupakan buah dari aktivitas eksplorasi yang gencar dilakukan perusahaan dalam 10 tahun terakhir. Saat ini, kegiatan eksplorasi J Resources difokuskan pada dua tambang yaitu Tambang Bakan yang dikelola PT J Resources Bolaang Mongondow (PT JRBM) dan Tambang Doup yang dikelola PT Arafura Surya Alam (ASA). Pada kuartal I-2024, kegiatan eksplorasi di Tambang Bakan akan fokus pada pemetaan geologi permukaan di beberapa wilayah, termasuk West Tapagale. Sedangkan, program pengeboran akan dilakukan di West Tapagale dan Main Ridge untuk mendapatkan tambahan sumber daya.
Baca Juga: Sentimen Global Membayangi Emiten Emas, Saham Ini Layak untuk Investasi dan Trading Pit Tapagale di Tambang Bakan memiliki kandungan emas yang tebal dengan kadar yang terbilang tinggi, hampir mencapai 1 gram emas per ton bijih. Tahun ini pit Tapagale siap memberikan kontribusi positif bagi kinerja operasional perseroan. Sementara di Tambang Doup, kegiatan eksplorasi di kuartal I-2024 akan dimulai dengan kegiatan studi lanjutan geometalurgi, relogging dan reinterpretasi untuk pembaharuan peta geologi, peta alterasi dan mineralisasi serta blok model sumber daya.
Kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan keakuratan data untuk memastikan pencapaian target penambangan dan produksi emas di Tambang Doup sesuai rencana. . . Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli