JAKARTA. Meski keputusan pemerintah soal kebijakan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi belum jelas, bisnis perusahaan jasa pengiriman, termasuk PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE), sudah kena imbasnya. JNE merancang strategi untuk bertahan. Imbas pertama adalah penurunan pelanggan sejak JNE menaikkan tarif jasa pengiriman rata-rata 13,6% per 15 April 2013 silam. Jumlah pelanggan JNE sempat menyusut, khususnya di Jakarta dan Tangerang, setidaknya 10 hari setelah tarif naik. "Mungkin konsumen kaget. Tapi sekarang mulai normal kembali," ujar Direktur Keuangan JNE Chandra Fireta kepada KONTAN, belum lama ini. Bersamaan dengan itu, JNE juga melakukan efisiensi. Sebab, tahun ini, JNE harus menanggung biaya operasional lebih besar lantaran upah pekerja dan tarif listrik naik. Upayanya misalnya, menambah armada sepeda listrik. Saat ini, ada 10 sepeda listrik yang aktif mengantarkan pengiriman barang di Jakarta. JNE menargetkan, tahun ini, 75 sepeda listrik bakal membantu pengiriman barang.
Strategi JNE menyiasati kenaikan harga BBM
JAKARTA. Meski keputusan pemerintah soal kebijakan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi belum jelas, bisnis perusahaan jasa pengiriman, termasuk PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE), sudah kena imbasnya. JNE merancang strategi untuk bertahan. Imbas pertama adalah penurunan pelanggan sejak JNE menaikkan tarif jasa pengiriman rata-rata 13,6% per 15 April 2013 silam. Jumlah pelanggan JNE sempat menyusut, khususnya di Jakarta dan Tangerang, setidaknya 10 hari setelah tarif naik. "Mungkin konsumen kaget. Tapi sekarang mulai normal kembali," ujar Direktur Keuangan JNE Chandra Fireta kepada KONTAN, belum lama ini. Bersamaan dengan itu, JNE juga melakukan efisiensi. Sebab, tahun ini, JNE harus menanggung biaya operasional lebih besar lantaran upah pekerja dan tarif listrik naik. Upayanya misalnya, menambah armada sepeda listrik. Saat ini, ada 10 sepeda listrik yang aktif mengantarkan pengiriman barang di Jakarta. JNE menargetkan, tahun ini, 75 sepeda listrik bakal membantu pengiriman barang.