Strategi kampanye Hanura di RCTI bocor di Youtube



JAKARTA. Beredar video yang diunggah di Youtube berjudul "Media & Politik (part 1)" kini mulai ramai diperbincangkan di dunia maya. Video yang kini sudah dilihat 4.723 orang itu menampilkan suara disertai teks tentang arahan dari seorang pria yang diduga kader Hanura.

Kader Hanura itu memberikan arahan tentang konten media RCTI dan Indovision, keduanya milik bos MNC Grup Hary Tanoedoedibjo yang juga merupakan Ketua Majelis Pertimbangan Partai Hanura. Rencananya, di kedua media itu akan dimasuki slot kampanye Partai Hanura.

Berikut isi pengarahan di dalam video berdurasi 2 menit 6 detik yang diunggah oleh KIDPIndonesia pada Minggu (5/5) lalu.


"Tetapi saya lagi berunding dengan mas Willy, untuk bagaimana acara RCTI Jawa Timur akan bisa dimasuki slot kampanye teman-teman yang daerahnya jauh-jauh. Jadi mudah-mudahan ketemu solusinya. Karena memang menyangkut waktu, agak susah. Jadi kemarin mas Willy masih agak kesulitan menemukan formulanya."

"Nanti aku mau izin, pokoknya kalian mau bikin berita, baik teks atau apa pun, langsung ke Willy aja. Willy yang koordinator semua. Biar jangan ke pak Mirdasi."

"Iya, tadi saya sudah koordinasi dengan mas Willy. Jadi insyallah.. Yang tidak tahu nomor telepon saya, ya tidak saya uruslah. Kira-kira begitu."

"Kemudian yang berikutnya yang ingin saya sampaikan, pak Arya, sebagaimana pernah saya usulkan di partai yang lama. Kita kan punya Indovision. Saya usulkan seluruh kantornya Hanura dan Hanura di seluruh Jawa Timur diberi Indovision gratis."

"Mengapa kok kemudian harus digratisin? Ada lanjutannya.. Kita kepingin ada satu channel di Inodvision itu yaitu informasi tentang Partai Hanura. Dan itu sudah kita programkan di partai lama, mudah-mudahan hari ini bersama dengan Hanura, hari ini dilakukan lagi pak Arya."

"Karena itu, akan memudahkan teman-teman di masing-masing kabupaten/kota. Dan terakhir, teman-teman skalian bahwasanya ini semua kita ikhtiarkan untuk kemenangan bersama. Dan kerja sama kita yang menentukan. Maka dari itu, mari sama-sama bahu membahu untuk memenangkan ini secara bersama-sama."

Ketua DPP Partai Hanura Saleh Husin mengaku tidak tahu-menahu tentang pertemuan dan pembicara dalam video tersebut. Namun, ia melihat dari video yang ditampilkan tidak ada hal yang istimewa.

"Saya kira masih bahasa-bahasa normatif biasa dan enggak ada yang spesial, itu kan keinginan dan harapan orang jadi biasa-biasa saja," kata anggota Komisi V DPR ini. (Sabrina Asril/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: