KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebutuhan kosmetik tanah air kian memikat produsen kosmetik untuk bisa merebut hati konsumennya. Maka wajar bila perusahaan asing maupun dalam negeri berlomba-lomba untuk dapat merenggut porsi pangsa pasar. Umesh Phadke, Presiden Direktur PT L’Oreal Indonesia menjelaskan pasar kecantikan di Indonesia selalu dinamis dan bertumbuh lebih cepat dibandingkan GDP. Dan tahun ini L'Oreal melihat pasar kecantikan Indonesia bertumbuh sekitar 7%. Ada tiga pendorong utama dari pertumbuhan tersebut.
Pertama, konsumen muda yang dinamis dan digital. Mengingat Indonesia memiliki populasi yang sangat muda (rata-rata di bawah umur 30 tahun) yang memiliki hasrat untuk berpenampilan baik dan sangat optimistis dalam memandang masa depan.
Baca Juga: Perkosmi: Produk kosmetik impor yang beredar di Indonesia tidak lebih dari 10% "Mereka dengan mudah dapat mengakses
trend kecantikan terbaru dari manapun melalui
smartphone-nya," kata Umesh kepada Kontan.co.id, Minggu (14/7).
Kedua,
landscape ritel yang semakin modern dan berubah cepat. Kemajuan ritel ini menawarkan konsumen kemudahan dan keunikan dalam mengakses produk-produk kecantikan terbaik. Umesh menambahkan gerai
chainstore seperti Guardian dan Watsons membuka semakin banyak gerai dan memodernisasi gerai-gerainya yang ada untuk menawarkan suasana yang lebih mengundang konsumen untuk mencoba dan membeli produk-produk perawatan kecantikan. Selain itu, pesatnya perkembangan
e-commerce mempermudah konsumen dari berbagai penjuru Indonesia dari Aceh sampai Papua dengan satu tombol saja untuk bisa membeli inovasi terbaru produk kecantikan.
Baca Juga: Klinik kecantikan ZAP berencana IPO di 2021 Ketiga, wanita muslim modern dan juga wanita Indonesia pada umumnya selalu memegang peranan penting di masyarakat Indonesia. Melalui revolusi digital, peranan mereka semakin meluas dari tradisi sebelumnya. Mereka semakin memiliki aspirasi untuk berkarir yang sukses seperti laki-laki. Melalui
e-commerce dan
social commerce, perempuan dapat berwirausaha di bidang
catering, menjadi
freelancer sebagai
make-up artist/penata rambut dan berdagang sembari memenuhi peranan tradisionalnya. "Pesatnya perkembangan wirausaha perempuan turut pula mendorong pesatnya kemajuan industri kecantikan," katanya. Mengenai target bisnis tahun ini, L'oreal Indonesia belum dapat menggambarkan pendapatan dan target bisnis Perusahaan. Namun dapat dipastikan pasar industri kecantikan berkembang sangat dinamis pada Semester I-2019. Untuk demi meningkatkan pangsa pasarnya, L'oreal memiliki tiga strategi pula.
Pertama,
consumer centricity. Indonesia, negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, merupakan pasar yang sangat strategis bagi L’Oreal.
Baca Juga: Pasar kosmetik makin cantik "Kami menginvestasikan waktu dan budget yang cukup signifikan untuk lebih memahami konsumen Muslim Indonesia baik laki-laki maupun perempuan, untuk memastikan produk-produk kami dapat menjawab kebutuhan mereka dengan tepat," kata Umeh. L'oreal Indonesia mempelajari secara mendalam bagaimana perempuan berhijab memiliki kebutuhan yang sangat berbeda dalam hal produk kecantikan. "Misalnya, L'oreal mendapati banyak Hijaber yang menggunakan
make-up berwarna untuk bisa di-
mix & match dengan warna hijab dan pakaian yang dikenakannya. Di sini unsur modernisasi sangatlah signifikan," katanya. Kedua, meluncurkan inovasi terdepan. Setelah mempelajari kebutuhan konsumen, L'oreal Indonesia tentunya meluncurkan produk terbaik yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Misalnya, baru-baru ini perusahaan asal Perancis tersebut meluncurkan FIT ME Foundation dengan 26
shades untuk memenuhi keanekaragaman warna kulit perempuan Indonesia. Lalu ada pula merek Garnier yang meluncurkan
sheet masks (masker perawatan kulit) dengan 11 varian.
Baca Juga: Bisnis perawatan wajah kian bersolek Ketiga lewat komunikasi yang relevan. L'oreal Indonesia pu mengalokasikan upaya besar dalam kegiatan pemasaran melalui jaringan
channel yang tepat. Selain terus melakukan biaya iklan di televisi, L'oreal juga terus meningkatkan belanja iklan pada
channel digital. Seluruh komunikasi produk-produk harus disesuaikan secara relevan bagi konsumen Indonesia. "Sebagai contoh, kami merangkul Shireen Sungkar sebagai duta
brand merek salon Matrix, karena kami memahami bahwa perempuan berhijab di Indonesia (saat ini sekitar 65%) memiliki aspirasi untuk merawat kondisi rambut dan kulit kepala dengan lebih maksimal," tambahnya.
Di Indonesia, L’Oreal memasarkan 15
brand international-nya yang masing-masing memiliki produk andalan tersendiri. Merek-merek tersebut adalah: L’Oreal Paris, Garnier, Maybelline, Nyx, L’Oreal Professionnel, Matrix, Kerastase, Kiehl’s, Lancome, Yves Saint Laurent, Shu Uemura, Urban Decay, Giorgio Armani, Ralph Lauren dan Viktor & Rolf. Saat ini L'oreal Indonesia memiliki pabrik di Jababeka. Meski tak disebut kapasitasnya, pabrik ini merupakan salah satu pabrik terbesar L’Oreal di seluruh dunia dan satu-satunya di Asia Tenggara, yang menjadi pusat produksi L’Oreal untuk memenuhi pasar domestik di Indonesia dan ekspor di kawasan ASEAN. "Tahun ini menandakan 40 tahun perjalanan L’Oreal “Beautifying Indonesia” dan kami berkomitmen untuk terus mempercantik Indonesia beserta masyarakatnya tidak hanya melalui inovasi produk-produk kecantikan, namun juga melalui komitmen sosial dan konservasi lingkungan secara berkelanjutan," ujarnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .