JAKARTA. Laba perusahaan ritel milik Grup Lippo, PT Matahari Departement Store Tbk (LPPF) sepanjang tahun lalu tumbuh sekitar 23,39% secara year-on-year (yoy). Mengutip laporan keuangan resmi LPPF, laba bersih per akhir tahun 2014 tercatat sebesar Rp 1,41 triliun. Sebagai perbandingan, laba bersih perseroan di tahun sebelumnya sebesar Rp 1,15 triliun. Kenaikan ini ditopang moncernya kinerja pendapatan perusahaan. Matahari berhasil membukukan pendapatan bersih per akhir tahun lalu sebesar Rp 7,92 triliun. Angka ini naik 17,33% dari tahun sebelumnya, yaitu Rp 6,75 triliun. Hal ini tak lepas dari kemampuan manajemen LPPF mendongkrak seluruh segmen bisnisnya. Pendapatan dari hasil penjualan eceran meningkat dari Rp 4,04 triliun menjadi Rp 4,89 triliun. Penjualan konsinyasi naik dari Rp 2,67 triliun menjadi Rp 2,98 triliun. Begitu pula dari segmen jasa yang menyumbang Rp 45,37 miliar, dibanding Rp 37,06 miliar pada tahun sebelumnya. Larry Michael Remsen, CEO dan Vice Presiden LPPF mengatakan, same store sales growth (SSSG) alias rata-rata pertumbuhan penjualan dari gerai yang sama tercatat sebesar 10,7%. Tetap tingginya permintaan segmen kelas menengah yang merupakan target pasar perseroan menjadi pendorong utama dari tingginya SSSG. "Dengan rencana pembukaan gerai di 2015, kami yakin tahun ini (LPPF) akan tumbuh kuat," ujar Larry dalam pernyataan resminya, Selasa (17/2). Tahun ini, perseroan berencana membangun 12-14 gerai baru. Sedangkan per 31 Desember 2014, total gerai Matahari mencapai 131 yang tersebar di 62 kota di Indonesia. Selain itu, dari pertumbuhan penjualan, menipisnya beban keuangan juga memberi kontribusi meningkatnya cuan LPPF. Beban keuangan yang ciut dari Rp 309,17 miliar menjadi Rp 255,95 miliar. Hal ini tak lepas dari upaya LPPF mempercepat pembayaran utang bank. Larry bilang, total utang perseroan menyusut jadi tinggal Rp 700 miliar per akhir tahun lalu. Adapun, di tahun sebelumnya total utang perseroan tercatat sebesar Rp 1,6 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Strategi LPPF, dongkrak penjualan & kurangi utang
JAKARTA. Laba perusahaan ritel milik Grup Lippo, PT Matahari Departement Store Tbk (LPPF) sepanjang tahun lalu tumbuh sekitar 23,39% secara year-on-year (yoy). Mengutip laporan keuangan resmi LPPF, laba bersih per akhir tahun 2014 tercatat sebesar Rp 1,41 triliun. Sebagai perbandingan, laba bersih perseroan di tahun sebelumnya sebesar Rp 1,15 triliun. Kenaikan ini ditopang moncernya kinerja pendapatan perusahaan. Matahari berhasil membukukan pendapatan bersih per akhir tahun lalu sebesar Rp 7,92 triliun. Angka ini naik 17,33% dari tahun sebelumnya, yaitu Rp 6,75 triliun. Hal ini tak lepas dari kemampuan manajemen LPPF mendongkrak seluruh segmen bisnisnya. Pendapatan dari hasil penjualan eceran meningkat dari Rp 4,04 triliun menjadi Rp 4,89 triliun. Penjualan konsinyasi naik dari Rp 2,67 triliun menjadi Rp 2,98 triliun. Begitu pula dari segmen jasa yang menyumbang Rp 45,37 miliar, dibanding Rp 37,06 miliar pada tahun sebelumnya. Larry Michael Remsen, CEO dan Vice Presiden LPPF mengatakan, same store sales growth (SSSG) alias rata-rata pertumbuhan penjualan dari gerai yang sama tercatat sebesar 10,7%. Tetap tingginya permintaan segmen kelas menengah yang merupakan target pasar perseroan menjadi pendorong utama dari tingginya SSSG. "Dengan rencana pembukaan gerai di 2015, kami yakin tahun ini (LPPF) akan tumbuh kuat," ujar Larry dalam pernyataan resminya, Selasa (17/2). Tahun ini, perseroan berencana membangun 12-14 gerai baru. Sedangkan per 31 Desember 2014, total gerai Matahari mencapai 131 yang tersebar di 62 kota di Indonesia. Selain itu, dari pertumbuhan penjualan, menipisnya beban keuangan juga memberi kontribusi meningkatnya cuan LPPF. Beban keuangan yang ciut dari Rp 309,17 miliar menjadi Rp 255,95 miliar. Hal ini tak lepas dari upaya LPPF mempercepat pembayaran utang bank. Larry bilang, total utang perseroan menyusut jadi tinggal Rp 700 miliar per akhir tahun lalu. Adapun, di tahun sebelumnya total utang perseroan tercatat sebesar Rp 1,6 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News