KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) menyiapkan strategi ekspansi di tengah tantangan ekonomi dan pelemahan daya beli. MAIN bakal memperluas jangkauan pasar sembari memperkuat kinerja operasional. Direktur Malindo Feedmill, Rewin Hanrahan mengatakan, MAIN telah memasok ke pasar ekspor seperti Jepang, Singapura dan Oman, terutama untuk produk olahan. MAIN akan memperluas pasar ekspor dengan menyasar sejumlah negara, khususnya di wilayah Timur Tengah dan Asia. "Mungkin di kuartal ketiga nanti kami juga akan lakukan ekspor ke Uni Emirat Arab. Mudah-mudahan respons di negara-negara ekspor cukup baik, sehingga kontribusi dari ekspor semakin besar," ungkap Rewin dalam paparan publik yang diselenggarakan secara virtual, Kamis (22/5).
Tantangan Daya Beli
Dari sisi kinerja bisnis dan keuangan, Rudy mengamini pelemahan daya beli menjadi tantangan bagi MAIN pada tahun 2025. Rudy bilang, tantangan ini mengganjal hampir seluruh industri, tak terkecuali di sektor pakan ternak dan unggas (poultry). Kondisi tersebut tercermin dari penjualan dan laba bersih MAIN yang melandai pada kuartal I-2025. Penjualan MAIN menyusut 2,16% secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp 3,24 triliun menjadi Rp 3,17 triliun. Sedangkan laba bersih MAIN merosot 28,24% (yoy) dari Rp 87,65 miliar menjadi Rp 62,89 miliar hingga Maret 2025. "Industri poultry memang dinamis. Tapi pemenuhan protein sebagai kebutuhan dasar tidak akan hilang, meski menyesuaikan dengan kemampuan daya beli masyarakat," kata Rudy. Di tengah kondisi ini, MAIN berharap program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digenjot oleh pemerintah bisa menjadi katalis bagi industri poultry. Rewin mengatakan program MBG bisa mendorong usaha para peternak, termasuk bagi pengembangan usaha mitra MAIN. "Program ini tidak hanya meningkatkan gizi masyarakat, terutama anak-anak. Tetapi juga turut membantu ekonomi, terutama para peternak yang terlibat dalam proyek MBG," ujar Rewin. Sementara itu, secara kinerja Rudy mengatakan, pada tahun ini MAIN akan fokus untuk menjaga stabilitas pendapatan dan laba bersih. "Kami menargetkan secara optimistis, penjualan dan laba semoga bisa bertahan dan comparable terhadap tahun 2024," tandas Rudy. Baca Juga: Malindo Feedmill (MAIN) Menilik Peluang Makan Bergizi Gratis di 2025 Sekadar mengingatkan, MAIN membukukan pertumbuhan kinerja pada tahun buku 2024. Penjualan MAIN meningkat 3,73% (yoy) dari Rp 12,05 triliun menjadi Rp 12,50 triliun. Bottom line MAIN melonjak lebih tinggi. Laba bersih MAIN meroket 670,11% (yoy) dari Rp 63,37 miliar menjadi Rp 488,02 miliar. Sejalan dengan raihan laba bersih tersebut, MAIN pun akan membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya.MAIN Chart by TradingView