Strategi Mandom Indonesia (TCID) Jaga Pertumbuhan Kinerja hingga Tahun 2026



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mandom Indonesia Tbk (TCID) optimistis prospek bisnis perseroan masih solid hingga akhir 2025, seiring dengan kinerja penjualan yang tetap tumbuh positif serta strategi peluncuran produk baru pada sepanjang tahun berjalan. 

Corporate Secretary Mandom Indonesia, Alia Dewi, mengatakan kinerja perseroan sepanjang 2025 menunjukkan tren yang cukup baik. 

Berdasarkan laporan keuangan yang telah dirilis hingga periode Januari–September, penjualan TCID masih membukukan pertumbuhan dua digit. Mandom Indonesia tercatat membukukan penjualan sebesar Rp 1,58 triliun hingga kuartal III-2025 atau tumbuh 17,6% dari Rp 1,34 triliun pada periode yang sama tahun 2024. 


“Kami launching cukup banyak produk baru sejak kuartal III-2024 dan sejauh ini kinerjanya cukup baik. Penjualan online juga tumbuh dengan baik,” ujar Alia, kepada Kontan.co.id, Rabu (24/12). 

Baca Juga: Semester I-2026, SKK Migas Alokasikan LNG 120 Kargo

Meski belum membeberkan target kinerja secara rinci, manajemen berharap momentum pemulihan pertumbuhan yang terjadi pada 2025 dapat terus berlanjut hingga tahun-tahun berikutnya.

“Kami belum bisa sampaikan targetnya tapi tentu kami harap growth recovery di 2025 bisa berlanjut ke tahun2 berikutnya,” lanjutnya.

Untuk menjaga pertumbuhan tersebut, TCID akan terus mengandalkan strategi peluncuran produk baru serta penguatan kanal penjualan, baik offline maupun online. Namun, perseroan masih belum merinci detail rencana strategis yang akan dijalankan.

Memasuki periode akhir tahun dan menyongsong 2026, TCID juga menyiapkan strategi khusus untuk memanfaatkan momentum musiman, terutama pada periode hari besar keagamaan. Apalagi, Ramadan dan Idul Fitri pada 2026 diperkirakan jatuh pada kuartal pertama.

“Kampanye khusus di festive season tentu ada apalagi Ramadhan dan Idul Fitri jatuh di kuartal I-2026. Kami akan siapkan promosi2 menarik dari masing2 brand,” kata Alia.

Dari sisi segmen pasar, perseroan tetap mempertahankan fokus pada seluruh segmen utama yang selama ini digarap, dengan pendekatan strategi dan fokus produk yang disesuaikan.

Untuk rencana bisnis dan strategi yang lebih detail pada 2026, manajemen masih belum dapat mengungkapkan lebih lanjut.

Sebagai informasi, laba bersih juga tercatat dalam posisi positif sebesar Rp33,4 miliar. Maklumlah, pada posisi yang sama tahun sebelumnya, TCID masih mencatatkan kerugian sebesar Rp 86,84 miliar. 

Baca Juga: Semen Indonesia (SGMR) Perkuat Pasokan Material untuk Proyek Koperasi Merah Putih

Selanjutnya: 578.108 Pelanggan Gunakan Layanan Kereta Api di Bandung Selama Nataru

Menarik Dibaca: 578.108 Pelanggan Gunakan Layanan Kereta Api di Bandung Selama Nataru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News