Strategi mengurangi panas pada desain rumah kaca



Rumah dengan gaya arsitektur yang penuh dengan kaca memang menarik untuk dipandang mata. Hanya saja, gaya tersebut memiliki kelemahan umum, yakni membuat suhu di dalam ruang lebih tinggi, karena sinar matahari bisa masuk ke dalam rumah dengan mudah. 

Hal tersebut diamini oleh Ahmad Djuhara, Ketua Umum Ikatan Arsitek Indonesia (IAI). Menurutnya, meski kaca memiliki efek esensial yang tidak membatasi pandangan (membuat ruangan jadi lebih luas). Namun kaca tidak membatasi sinar UV dan panas matahari, artinya suhunya pun kerap tinggi.

"Karakter orang Indonesia itu lebih suka berteduh ketimbang berjemur. Beda dengan mereka yang tinggal diiklim sub tropis. Maka harus ada langkah antisipasi jika ingin tetap menggunakan konsep rumah kaca," tukas Djuhara.


Panas dari dalam rumah dengan dominasi kaca bisa dikurangi dengan beberapa langkah tepat. Apa saja langkah yang bisa dilakukan?

  1. Perhatikan Arah Bangunan
Langkah yang paling gampang diterapkan adalah memerhatikan arah bangunan. Kita tentu tahu bahwa matahari terbit dari barat dan tenggelam di timur, maka hindari arah tersebut pada bagian yang ingin didesain dengan full kaca.

  1. Tutup dengan Tanaman
Jjka masih ada panas yang lolos, maka bisa ditutup dengan menambahkan tanaman. Selain membuat lebih adem, tanaman juga merupakan penghasil oksigen yang baik. Jadi udara sekitar rumah pun bisa lebih segar.

  1. Sun Shading
Sun shading adalah konsep untuk memberi tambahan atap yang lebih panjang pada dinding kaca, sehingga menciptakan sebuah bayangan dan mengurangi panas matahari di dalam ruangan.

  1. Cross Ventilation
Disebut juga sebagai ventilasi silang, cross ventilation adalah bukaan yang saling berhadapan untuk mengeluarkan udara panas dan menarik udara segar, sehingga suhu dalam ruangan masih tetap adem dengan bantuan angin. Biasanya ventilasi silang dibuat bersebelahan (kanan-kiri) atau vertikal (atas-bawah). Untuk ukuran, umumnya 5 persen dari total luas ruangan.

  1. Low-E Glass
Ini merupakan teknologi kaca terbaru, yakni seperti kaca film yang mampu meredam panas matahari. Kaca berteknologi low-e (low emissivity) seperti ini kabarnya mampu meredam panas hingga sekitar 20 sampai 40 persen, tergantung bahan yang digunakan dengan harga yang rata – rata 2-3 kali lipat dari harga kaca normal.

(sumber : Rumahku.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini