KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah tren pengetatan likuiditas, PT Bank MNC International Tbk punya sejumlah strategi untuk menumbuhkan dana pihak ketiga (DPK).

Presiden Direktur MNC Bank, Rita Montagna mengatakan, bank yang melantai di bursa dengan nama BABP ini berfokus menjaring dana murah dari nasabah ritel. Upaya ini dilakukan lewat optimalisasi layanan perbankan digital Motionbank.

Dengan fokus utama ini, MNC Bank berhasil mencetak kenaikan total DPK sebesar 5,73% secara tahunan (YoY) pada bulan Mei 2025. Lebih tepatnya, totalnya naik dari Rp 13,10 triliun menjadi Rp 13,85 triliun.

Jadi Sponsor Raya Run, Bank Raya Dorong Geliat Ekonomi Digital di Surabaya

“Semakin banyak merchant yang bergabung, semakin banyak pula penawaran menarik untuk menggaet nasabah baru, yang pada akhirnya akan menyeimbangkan komposisi DPK dengan cost of fund yang relatif rendah,” ujar Rita kepada Kontan, Selasa (1/7).

Baca Juga: Bank Mega Syariah Catat DPK Tumbuh 9,38% pada Mei 2025

Selain itu, kata Rita, salah satu kunci keberhasilan kenaikan DPK berkat sejumlah program promosi yang gencar dilakukan, seperti pada program Tabungan Dahsyat yang terdiri dari Dahsyat Berhadiah, Dahsyat Arisan, Dahsyat Bundling, dan Dahsyat Akuisisi.

Sejak diluncurkan tahun 2020, MNC Bank memang rutin menggelar program tersebut setiap tahunnya. Tabungan Dahsyat Berhadiah misalnya, memberikan berbagai hadiah kepada mereka yang rajin melakukan top up saldo tabungannya di MNC Bank.

Meski begitu, Rita menyadari kondisi geopolitik saat ini tidak menentu sehingga berimbas pada perlambatan ekonomi. Namun, Rita meyakini strategi dan fokus yang selama ini diterapkan dapat mendorong pertumbuhan dana murah bank.

“Dengan memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi pertumbuhan ekonomi saat ini, kami realistis dan tetap optimis terhadap kapasitas yang MNC Bank miliki hingga mampu mencapai pertumbuhan DPK antara 5% hingga 7%,” bidik Rita.

Baca Juga: Bank BJB Syariah Targetkan IPO Pada Tahun 2027

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News