Strategi Oracle di TikTok AS: Ellison Kembali ke Peringkat Atas Miliarder



KONTAN.CO.ID -  Kenaikan saham Oracle kembali mengangkat posisi pendiri dan chairman perusahaan tersebut, Larry Ellison, dalam daftar orang terkaya dunia.

Penguatan harga saham terjadi setelah TikTok mencapai kesepakatan dengan Oracle dan sejumlah investor Amerika Serikat terkait pembentukan entitas baru untuk bisnis TikTok di AS.

Pergerakan saham ini membuat kekayaan Ellison melampaui pendiri Amazon Jeff Bezos. Perubahan peringkat tersebut menegaskan kuatnya sensitivitas nilai kekayaan para miliarder global terhadap dinamika pasar saham, khususnya pada sektor teknologi dan investasi strategis lintas negara.


Saham Oracle melonjak sekitar 6% dan diperdagangkan di kisaran US$ 190,90 per saham, atau sekitar Rp 3,190.000, pada perdagangan Jumat waktu setempat.

Baca Juga: Profil Lengkap Lip-Bu Tan, CEO Intel dengan Kekayaan Miliaran Dolar

Penguatan ini terjadi setelah sebelumnya saham Oracle juga naik dalam perdagangan prapembukaan. Sentimen positif datang dari kesepakatan TikTok yang melibatkan Oracle sebagai salah satu pemegang saham utama, sebagaimana dilansir dari Forbes.

Kesepakatan TikTok Dorong Sentimen Positif

TikTok dilaporkan menandatangani kesepakatan dengan Oracle, firma ekuitas swasta Silver Lake, serta perusahaan investasi berbasis Abu Dhabi, MGX.

Melalui kesepakatan ini, ketiga investor tersebut akan menguasai sekitar 45% saham TikTok untuk bisnis Amerika Serikat.

Kesepakatan ini sekaligus mengakhiri proses panjang pencarian mitra dan investor baru bagi TikTok, yang sebelumnya menghadapi risiko pemblokiran operasional di AS.

TikTok diwajibkan untuk melepas mayoritas aset bisnisnya di negara tersebut kepada entitas yang disetujui pemerintah AS.

Penutupan transaksi diperkirakan berlangsung pada 22 Januari, sehari sebelum batas waktu yang ditetapkan otoritas AS.

Jika tidak terpenuhi, TikTok berpotensi menghadapi larangan beroperasi secara nasional. Faktor kepastian ini dinilai pasar sebagai katalis positif, terutama bagi Oracle yang terlibat langsung dalam pengelolaan data dan infrastruktur teknologi.

Lonjakan Kekayaan Larry Ellison

Kenaikan saham Oracle berdampak langsung pada nilai kekayaan Larry Ellison. Berdasarkan estimasi terbaru, kekayaan bersih Ellison mencapai sekitar US$ 244,8 miliar, meningkat sekitar US$ 15 miliar, hanya dalam satu hari perdagangan.

Dengan nilai tersebut, Ellison kembali menempati peringkat ketiga orang terkaya dunia, mengungguli Jeff Bezos yang memiliki kekayaan sekitar US$ 239 miliar.

Posisi Ellison kini berada tepat di bawah salah satu pendiri Google, Larry Page, dan masih terpaut dari Elon Musk yang berada di peringkat pertama.

Perubahan peringkat ini mencerminkan volatilitas tinggi dalam daftar orang terkaya dunia, terutama di kalangan pendiri perusahaan teknologi. Sebelumnya, Ellison sempat turun peringkat seiring fluktuasi saham Oracle dalam beberapa pekan terakhir.

Tonton: Empat BUMN Ini Akan Mendapat Suntikan PMN Rp 11,46 Triliun, untuk Apa?

Nilai Strategis Bisnis TikTok AS

Nilai perusahaan TikTok untuk bisnis AS diperkirakan mencapai sekitar US$14 miliar. Angka ini mencerminkan besarnya potensi ekonomi dan pengaruh platform media sosial tersebut di pasar Amerika, baik dari sisi pengguna maupun pendapatan iklan.

Bagi Oracle, keterlibatan dalam kesepakatan ini tidak hanya berdampak finansial jangka pendek, tetapi juga memperkuat posisi perusahaan di sektor komputasi awan dan pengelolaan data.

Oracle sebelumnya disebut akan berperan dalam pengamanan dan pengelolaan data pengguna TikTok di AS melalui fasilitas berbasis Texas.

Keterlibatan Oracle juga memperluas eksposur perusahaan terhadap bisnis digital konsumen, di luar fokus tradisionalnya pada perangkat lunak dan layanan korporasi.

Hal ini dinilai sejalan dengan strategi diversifikasi pendapatan Oracle dalam menghadapi persaingan ketat di industri teknologi global.

Latar Belakang Tekanan Regulasi

Proses divestasi TikTok di AS berlangsung di tengah tekanan politik dan regulasi yang meningkat. Pemerintah AS sebelumnya mengeluarkan undang-undang yang mewajibkan ByteDance, induk TikTok asal China, untuk melepas mayoritas kepemilikan bisnis AS atau menghadapi larangan operasional.

Kekhawatiran terkait keamanan nasional, pengelolaan data pengguna, serta potensi pengaruh asing menjadi dasar kebijakan tersebut. Presiden AS kala itu juga beberapa kali memperpanjang tenggat waktu divestasi sambil membuka peluang masuknya investor Amerika.

Dalam konteks ini, kesepakatan dengan Oracle dan mitranya memberikan jalan tengah antara kepentingan bisnis TikTok dan tuntutan regulator AS. Stabilitas regulasi yang diharapkan dari transaksi ini menjadi salah satu faktor yang mendorong optimisme investor terhadap Oracle.

Selanjutnya: Bonus Tahunan Cair? Ini Cara Mengelolanya Agar Tidak Habis Sia-sia

Menarik Dibaca: Seks Tahan Lama, Ini 4 Jus Khusus Pria yang Wajib Dicoba

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

TAG: