KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus berupaya mengantisipasi ancaman resesi global terhadap perekonomian domestik. Salah satu langkah yang ditempuh adalah menggunakan saldo anggaran lebih (SAL) pada tahun 2023. Mengutip Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023. Pemerintah akan mengalokasikan SAL sebagai instrumen pengurang utang dan penyangga fiskal sebesar Rp 70 triliun. Nilai tersebut lebih rendah dari SAL tahun 2022 yang sebesar Rp 127,3 triliun. “Pemerintah akan terlebih dahulu memanfaatkan sumber pembiayaan non-utang SAL untuk 2023,” tutur Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman kepada Kontan.co.id, Rabu (19/10).
Strategi Pemerintah Gunakan Saldo Anggaran Lebih (SAL) untuk Sumber Pembiayaan APBN
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus berupaya mengantisipasi ancaman resesi global terhadap perekonomian domestik. Salah satu langkah yang ditempuh adalah menggunakan saldo anggaran lebih (SAL) pada tahun 2023. Mengutip Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023. Pemerintah akan mengalokasikan SAL sebagai instrumen pengurang utang dan penyangga fiskal sebesar Rp 70 triliun. Nilai tersebut lebih rendah dari SAL tahun 2022 yang sebesar Rp 127,3 triliun. “Pemerintah akan terlebih dahulu memanfaatkan sumber pembiayaan non-utang SAL untuk 2023,” tutur Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman kepada Kontan.co.id, Rabu (19/10).