Strategi pemerintah mempercepat penyerapan anggaran di tengah pandemi



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pemerintah akan fokus terhadap realisasi program yang telah berjalan untuk menggenjot serapan anggaran. Strategi ini dinilai manjur meningkatkan serapan anggaran di tengah pandemi.

Sementara program baru dinilai memerlukan waktu dalam penerapan. Sehingga akan membuat realisasi penyerapan anggaran berpotensi tersendat.

"Sekarang kita fokus ke beberapa hal saja yang mekanisme sudah proven dilaksanakan," ujar Ketua Satgas Budi Gunadi Sadikin di Kantor Presiden, Rabu (29/7).


Baca Juga: Dewan Pers diminta lindungi pekerja media dari PHK semena-mena

Budi menerangkan, sejumlah program telah mencapai realisasi di atas 60%. Antara lain program keluarga harapan (PKH) dan program kartu sembako. "Karena orang sudah tahu cara menggunakan, cara menyalurkannya, akan kita dorong," teramg Budi.

Selain itu, pemerintah juga mendorong program untuk bantuan terhadap Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Antara lain adalah pembagian modal kerja serta kredit pinjaman berbunga rendah.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengeluhkan serapan anggaran yang masih rendah. Dari Rp 695,2 triliun anggaran yang disiapkan untuk penanganan Covid-19, baru terserap Rp 19%.

Baca Juga: Sektor pangan dinilai pantas untuk mendapat perhatian khusus di tengah pandemi

Oleh karena itu, Budi bilang ke depan Indonesia masih memiliki kemampuan fiskal untuk bertahan di tengah pandemi Covid-19. Termasuk untuk tahun depan bila pandemi masih terus berlangsung.

"Kami persiapkan mengajukan dan kita sudah menganggarkan ruang fiskal cukup untuk mengganjal aktivitas ekonomi tahun depan," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli