Strategi perusahaan switching jelang interkoneksi



JAKARTA. Rencana Bank Indonesia (BI) untuk melakukan interkoneksi prinsipal domestik dan interoperabilitas ATM dan debit disambut baik oleh perusahaan switching.

Anthoni Morris, Direktur Bisnis PT Artajasa Pembayaran Elektronis mengatakan untuk mendukung rencana BI tersebut, perusahaan akan mendorong bank anggota untuk melengkapi fitur dengan debit online untuk e-commerce.

“Kami memproyeksi pertumbuhan transaksi tarik tunai tidak akan terlalu besar, karena ke depan transaksi akan cenderung menggunakan mobile dan internet banking,” ujar Anthoni kepada KONTAN, Minggu (11/6).


Selain mendorong pengembangan fitur debit online untuk transaksi, Artajasa juga mendorong anggota untuk mengembangkan fitur seperti top up, purchase dan bill payment.

Hermawan Tjandra EVP Marketing PT Rintis Sejahtera mengatakan interkoneksi debit domestik merupakan salah satu program BI yang diharapkan bisa terwujud pada tahun ini.

“Interkoneksi ini sudah dimulai dengan tujuh bank dan tiga perusahaan prinsipal,” ujar Hermawan kepada KONTAN, Minggu (11/6).

Dengan interkoneksi ini diharapkan akan ada efisiensi di bidang sistem pembayaran nasional. Selain itu hal ini diharapkan bisa memberikan kemudahan masyarakat.

Selain efisiensi, diharapkan volume transaksi juga bisa bertambah. Sebagai informasi, interkoneksi switching prinsipal merupakan rencana BI dalam rangka membentuk NPG (National Payment Gateway). Interkoneksi awal yang dilakukan adalah pada transaksi debit dan EDC.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie