KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Petrokimia Gresik memperkenalkan visi baru di usianya yang kini sudah menginjak 52 tahun. Perusahaan bertekad akan jadi pemain dominan pada skala global dalam bidang solusi agro dan bahan kimia industri yang terintegrasi. Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo mengatakan, untuk mencapai visi itu, Petrokimia Gresik mengarahkan usahanya melalui beberapa misi. Pertama,mendukung penyediaan pupuk nasional guna mencapai ketahanan pangan. Kedua, Petrokimia Gresik berupaya membangun budaya inovasi dan teknologi unggul melalui pengembangan sumber daya manusia yang lincah dan tangguh. “Ketiga, meningkatkan kontribusinya terhadap kemajuan industri kimia nasional serta berperan aktif dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).” kata dia dalam keterangan resminya, Kamis (11/7).
Ia bilang, Petrokimia Gresik telah menjalankan beberapa rencana strategis untuk mencapai tujuan tersebut. Perusahaan sudah meresmikan gudang curah Urea dengan kapasitas 20.000 ton. Pembangunan gudang ini merupakan langkah strategis dan progresif dalam upaya Petrokimia Gresik meningkatkan kapasitas penyimpanan produk dan efisiensi biaya operasional.
Baca Juga: Program Harga Gas Murah Berlanjut Meski Realisasi Penyerapan Gas Belum Optimal Kemudian, perusahaan menyiapkan Pabrik Phonska V. “Sebagai pemegang paten proses NPK, Petrokimia Gresik berhasil mencatat penghematan lebih dari Rp 50 miliar atas proyek pengembangan Phonska V yang menggunakan skema swakelola dari total nilai proyek Rp 507 miliar,” tambah Dwi. Petrokimia Gresik juga mempersiapkan pabrik soda ash yang menjadi pabrik pertama dan satu-satunya di Indonesia untuk memproduksi sumber bahan baku berbagai produk yang banyak kita temui sehari-hari, seperti sabun, deterjen, kertas, tekstil, keramik, gelas, kaca beserta turunannya dan lain sebagainya. Lebih lanjut, Dwi mengatakan bahwa Petrokimia Gresik berhasil menorehkan kinerja yang cukup baik. Tingkat kesehatan perusahaan bahkan mendapat skor AAA dengan predikat Sangat Sehat. Predikat tersebut diraih seiring dengan capaian laba tabun 2023 sebesar Rp1,25 triliun dan pendapatan mencapai Rp 13,17 triliun atau melampaui target awal sebesar Rp 12,97 triliun. Dwi menjelaskan, perolehan laba tak lepas dari berbagai inovasi yang telah dilakukan oleh Insan Petrokimia Gresik yang mampu menciptakan value creation atau nilai tambah sebesar Rp 381,1 miliar.
Baca Juga: Menimbang Untung Rugi Berlanjutnya Kebijakan Harga Gas Murah Kinerja baik perusahaan berikutnya juga dibuktikan dari sejumlah penghargaan yang diraih Petrokimia Gresik dalam berinovasi. “Petrokimia Gresik mendapatkan Anugerah BAPETEN 2023 dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN), dan Anugerah National Lighthouse Industri 4.0 dari Kementerian Perindustrian,’ kata Dwi. Inovasi yang dijalankan Petrokimia Gresik juga juga menyentuh di bidang lingkungan, dan berhasil mendapatkan penghargaan dari Kemenperin sebagai terbaik pertama untuk kategori
Environmental, Social, and Governance (ESG). Ia menambahkan, Petrokimia Gresik juga terus meningkatkan kebermanfaatannya melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Sampai dengan bulan Juni 2024, realisasi penyaluran dana TJSL Petrokimia Gresik sebesar Rp19,83 miliar. “Dana tersebut direalisasikan untuk program beasiswa, bantuan sembako, santunan dan bantuan hewan kurban, serta berbagai kegiatan sosial lainnya.” pungkasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dina Hutauruk