Strategi Phapros (PEHA) Bidik Kenaikan Pendapatan dari Ekspor Hingga 10%



KONTAN.CO,ID - JAKARTA - Emiten BUMN bidang farmasi PT Phapros Tbk (PEHA) membidik kenaikan kontribusi dari pendapatan ekspor hingga 10% dalam beberapa tahun mendatang.

Plt Direktur Utama Phapros, Ida Rahmi Kurniasih mengatakan, perluasan penetrasi pasar ekspor merupakan salah satu startegi perusahaan untuk mencapai kinerja keuangan yang positif.

Adapun, PEHA sudah melakukan ekspansi dengan membuka pasar ekspor baru, yakni ke Timor Leste pada semester I-2024.


“Meski secara geografis letaknya sangat dekat dengan Indonesia, Timor Leste merupakan salah satu negara baru yang menjadi tujuan ekspor kami pada tahun ini,”kata Plt Direktur Utama Phapros, Ida Rahmi Kurniasih dalam keterangan resminya, Jumat (6/9).

Baca Juga: Phapros Berhasil Buka Pasar Ekspor Baru ke Timor Leste

Kata dia, negara tersebut belum memiliki perusahaan obat-obatan sehingga peluang PEHA ekspansi masih terbuka lebar. Adapun, produk yang diekspor Phapros ke Timor Leste antara lain,  Antimo Tablet, multivitamin, dan beberapa produk obat lainnya seperti obat herbal dan antialergi. 

Selain ke Timor Leste, perseroan juga melakukan pengiriman produk ke Kamboja dan Filipina. “Kerja sama yang dilakukan tak hanya akan berdampak positif pada pendapatan perusahaan, tapi juga mendorong terjadinya kolaborasi strategis secara global,” ujarnya.

Adapun, sepanjang semester I-2024, emiten farmasi ini mencatat kenaikan penjualan ekspor lebih dari 100% dibandingkan periode yang sama 2023. Meski begitu, nilai penjualan ekspor Phapros belum signifikan dan diharapkan terus meningkat seiring dengan adanya permintaan atau tender dari pemerintah negara tujuan ekspor. 

Baca Juga: Luncurkan 6 Produk Baru Hasil Inovasi Riset, Phapros Tunjukkan Pertumbuhan Bisnis

“Dengan upaya peningkatan ekspor ini, dalam beberapa tahun ke depan kami juga menargetkan kontribusi ekspor bisa mendekati 10% dari total pendapatan kami,”kata Ida Ragmi.

Dari sisi penjualan, PEHA mengantongi penjualan bersih Rp 367,81 miliar. Realisasi itu merosot 33,71% year-on-year (YoY) dari Rp 554,91 miliar.  Di sisi lain, bottom line PEHA berbalik negatif dari laba bersih Rp 7,74 miliar menjadi rugi bersih Rp 49,46 miliar pada akhir semester I/2024. Tahun ini, PEHA menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba di atas 10% tahun ini.

Berdasarkan catatan Kontan, Corporate Secretary PEHA, Zahmilia Akbar pernah bilang, untuk mencapai target tersebut, PEHA berencana meluncurkan beberapa produk baru tahun ini.

"Kami menargetkan launching lebih dari 5 produk baru sepanjang 2024 ini. Peluncuran produk baru inilah yang akan menjadi katalis bagi bisnis PEHA," tutur Zahmilia.

Baca Juga: Sinergi 70 Tahun Phapros, Selalu Hadir Menyehatkan Bangsa

Katalis positif juga didapat dari rencana melakukan modifikasi dan perbaikan dalam strategi pemasaran yang diambil manajemen PEHA sejak awal 2024. 

Zahmilia berharap, rencana kerja ini dapat membawa angin segar bagi PEHA di 2024.

Mengenai belanja modal atau capital expenditure (capex), PEHA enggan membeberkan angka yang disiapkan tahun ini. 

Namun tahun ini, PEHA fokus mengalokasikan capex untuk perbaikan infrastruktur. "Untuk tahun ini, kami memfokuskan capex untuk improvement di manufaktur, khususnya untuk pemenuhan CGMP dan juga regulasi lain," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli