JAKARTA. Memasuki kuartal-II, manajer investasi (MI) bersiap menghadapi risiko koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Maklum saja, telah IHSG berkali-kali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa. Dihitung sejak awal tahun ini, IHSG telah menguat sebesar 12,99%. Kondisi itu membuat MI harus merancang strategi berbeda di kuartal ini untuk meracik portfolio agar perolehan return reksadana bisa maksimal. Head of Investment PT Henan Putihrai Asset Management, Finny Fauzana mengatakan, Henan akan lebih selektif memilih saham sebagai aset dasar reksadana. Selain itu, mengantisipasi IHSG yang rawan akan koreksi, Henan menerapkan pola trading jangka pendek sekitar empat hari hingga 14 hari dalam memutar portofolio. "IHSG saat ini sudah price in. Sehingga Henan lebih menahan diri dan akan melakukan penjajakan terlebih dahulu dan mengurangi agresifitas di saham," kata Finny.
Strategi portfolio para MI
JAKARTA. Memasuki kuartal-II, manajer investasi (MI) bersiap menghadapi risiko koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Maklum saja, telah IHSG berkali-kali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa. Dihitung sejak awal tahun ini, IHSG telah menguat sebesar 12,99%. Kondisi itu membuat MI harus merancang strategi berbeda di kuartal ini untuk meracik portfolio agar perolehan return reksadana bisa maksimal. Head of Investment PT Henan Putihrai Asset Management, Finny Fauzana mengatakan, Henan akan lebih selektif memilih saham sebagai aset dasar reksadana. Selain itu, mengantisipasi IHSG yang rawan akan koreksi, Henan menerapkan pola trading jangka pendek sekitar empat hari hingga 14 hari dalam memutar portofolio. "IHSG saat ini sudah price in. Sehingga Henan lebih menahan diri dan akan melakukan penjajakan terlebih dahulu dan mengurangi agresifitas di saham," kata Finny.