Strategi Prismalink Perkuat Ekosistem Pembayaran Inklusif Sepanjang 2025



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyedia infrastruktur pembayaran, PT Prismalink International (Prismalink/Plink) memperluas ekosistem pembayaran digital yang lebih inklusif sepanjang 2025. 

CEO Prismalink, Laksono mengatakan, upaya penguatan ekosistem dilakukan melalui kerja sama strategis dengan penyedia layanan teknologi yang mendukung UMKM dan pelaku usaha kecil agar dapat menerima pembayaran secara online.

Inisiatif ini disebut menjadi bagian dari percepatan digitalisasi, khususnya di wilayah yang masih minim akses teknologi.


Baca Juga: Indodana Fintech Catat Peningkatan Permintaan Dana Tunai Jelang Akhir Tahun

Payment gateway milik perusahaan juga menghadirkan solusi pembayaran bagi masyarakat tanpa layanan bank dan di daerah tertinggal. 

"Selain memungkinkan pelaku usaha menerima pembayaran digital, juga tersedia opsi pembayaran tunai melalui jaringan ritel nasional seperti Alfamart dan Indomaret, sehingga akses transaksi tetap terbuka bagi masyarakat tanpa layanan perbankan," ujar Laksono dalam keterangan tertulis, Rabu (24/12/2025).

Hasilnya, sepanjang tahun ini, Laksono bilang Plink mencatatkan kinerja positif sepanjang 2025. Plink disebut membukukan pertumbuhan jumlah mitra hingga dobel digit dibandingkan tahun sebelumnya, seiring strategi ekspansi yang lebih selektif dan adaptif terhadap kondisi pasar.

Tahun ini, Plink memperluas kolaborasi dengan berbagai penyedia teknologi untuk memperkuat penetrasi di sektor-sektor yang relatif stabil, seperti pendidikan, kesehatan, transportasi, olahraga, layanan publik, dan hospitality. 

Baca Juga: Ini Kata GandengTangan Soal Adanya Asuransi Kredit untuk Fintech Lending

"Sepanjang 2025, kami melihat kebutuhan akan sistem pembayaran yang andal justru semakin meningkat, terutama di sektor esensial," imbuh Laksono.

Menyambut 2026, Plink berkomitmen memperkuat posisi sebagai mitra teknologi finansial yang andal melalui penguatan kapasitas layanan dan perizinan, termasuk sebagai Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) Kategori 1 dan QRIS MPM Acquirer.

Ekspansi pasar juga akan dilakukan melalui sinergi dengan berbagai institusi pemerintah untuk mendorong adopsi pembayaran digital yang lebih luas dan berkelanjutan.

Baca Juga: Prospek Cerah Fintech Lending: OJK Soroti Pertumbuhan 2026

“Kami akan terus berkembang untuk menghadirkan solusi pembayaran yang aman, andal, dan relevan dengan kebutuhan mitra,” tutup Laksono.

Selanjutnya: Nataru, Uang Beredar Diprediksi Naik 11%–13% Tembus Rp 5.900 Triliun Desember 2025

Menarik Dibaca: Kiat Mudah Menjaga Kesehatan Untuk Seorang Ibu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News