KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah kembali menyampaikan komitmen untuk meningkatkan investasi di hulu minyak dan gas bumi (migas) serta strategi untuk mencapai target produksi minyak 1 juta barel pada tahun 2030. Salah satunya dengan mendorong pengembangan migas non konvensional. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji menyampaikan bahwa pemerintah akan memfokuskan pada pengembangan shale oil karena Indonesia masih memerlukan minyak dalam jumlah besar. Dia memaparkan, dalam pengembangan migas non konvensional ini, pemerintah telah melakukan identifikasi potensi shale oil dan shale gas. "Sementara ini kita perlu banyak minyak, jadi kita fokuskan ke shale oil," ungkap Tutuka dalam siaran pers di situs Ditjen Migas Kementerian ESDM, Jumat (5/2).
Strategi produksi minyak 1 juta barel, pemerintah mendorong pengembangan shale oil
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah kembali menyampaikan komitmen untuk meningkatkan investasi di hulu minyak dan gas bumi (migas) serta strategi untuk mencapai target produksi minyak 1 juta barel pada tahun 2030. Salah satunya dengan mendorong pengembangan migas non konvensional. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji menyampaikan bahwa pemerintah akan memfokuskan pada pengembangan shale oil karena Indonesia masih memerlukan minyak dalam jumlah besar. Dia memaparkan, dalam pengembangan migas non konvensional ini, pemerintah telah melakukan identifikasi potensi shale oil dan shale gas. "Sementara ini kita perlu banyak minyak, jadi kita fokuskan ke shale oil," ungkap Tutuka dalam siaran pers di situs Ditjen Migas Kementerian ESDM, Jumat (5/2).